Jelang Ramadhan harga bawang di Kuala Kurun naik

id pemkab gumas, disperindag, dinas perindustrian dan perdagangan, kuala kurun, harga bawang, harga sembako, jelang ramadhan, pasar tradisional kuala kur

Jelang Ramadhan harga bawang di Kuala Kurun naik

Kepala Disperindag Gumas Yulianus Umar (Foto Antara Kalteng/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Harga bawang di pasar tradisional Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan.

“Baik itu bawang merah maupun bawang putih, semuanya mengalami kenaikan pada April di minggu keempat,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gumas Yulianus Umar saat dibincangi di Kuala Kurun, Selasa.

Yulianus menjelaskan, keduanya mengalami kenaikan sekitar Rp5 ribu rupiah. Bawang merah dari awalnya dijual dengan harga Rp45 ribu per kilogram naik menjadi Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih awalnya Rp50 ribu per kilogram naik menjadi Rp55 ribu per kilogram.

Sementara untuk harga bahan pokok lainnya tidak mengalami kenaikan. Seperti beras, berkisar antara Rp12 ribu hingga Rp17 ribu per kilogram tergantung jenisnya, gula pasir Rp13 ribu per kilogram dan minyak goreng Rp12 ribu per liter.

Selanjutnya, untuk daging sapi murni Rp150 ribu per kilogram, daging ayam ras Rp40 ribu per kilogram dan daging ayam kampung Rp80 ribu per kilogram. Untuk telur ayam ras Rp2.500 per butir dan telur itik Rp3.000 per butir.

“Untuk cabai keriting maupun cabai biasa harganya sama, yakni Rp70 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit hijau maupun rawit merah harganya sama, yakni Rp75 ribu per kilogram,” ucap Yulianus.

Pihaknya juga akan mengadakan pasar sembako murah di tiga lokasi berbeda, yakni di Kelurahan Jakatan Raya Kecamatan Rungan, Kelurahan Tewah Kecamatan Tewah serta Kelurahan Tumbang Talaken Kecamatan Manuhing.

Untuk pasar sembako murah di Jakatan Raya, rencananya dilaksanakan pada 14 Mei 2019, di Tewah pada 21 Mei 2019 dan di Tumbang Talaken pada 23 Mei 2019.

Dia mengakui, sebenarnya banyak masyarakat di kecamatan lain yang menginginkan pasar sembako murah dilaksanakan di wilayah mereka. Namun karena keterbatasan anggaran, maka pasar sembako murah diprioritasikan di sebagian kecamatan dan nantinya akan dilakukan bergiliran di kecamatan lain.

“Keberadaan pasar sembako murah ini kami harapkan dapat membantu umat Muslim yang ada di Gumas, terlebih jika nantinya harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan selama Ramadhan,” jelasnya.