Kotim bertekad pertahankan juara umum STQ Kalteng

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bertekad mempertahankan prestasi dengan meraih gelar juara umum pada Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) XXII Kalimantan Tengah di Palangka Raya pada pekan ini.

"Saya yakin dan percaya dengan kekompakan maka kita akan kembali meraih juara umum. Kalau bisa mempertahankan juara umum, insya Allah akan bonus mungkin ditambah lebih besar dari tahun 2017 lalu," kata Bupati H Supian Hadi saat pemberangkatan kafilah, Rabu.

Saat STQ XXI Provinsi Kalimantan Tengah di Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya tahun 2017 lalu, kafilah Kotawaringin Timur berhasil menjadi juara umum. Prestasi itu diharapkan dapat kembali diraih pada STQ XXII ini.

Supian mengakui, mempertahankan prestasi juara umum jauh lebih berat dibanding saat meraih prestasi tersebut. Namun dia yakin target tersebut bisa dicapai.

Dia berterima kasih atas prestasi yang telah dipersembahkan sehingga membawa harum nama daerah. Optimisme disertai usaha yang sungguh-sungguh diharapkan akan kembali membuahkan hasil optimal pada STQ kali ini.

"Ini tugas berat menanti Kafilah untuk mempertahankan prestasi itu. Tapi kami yakin semua sudah menyiapkan mental dan fisik. Saya minta kafilah mematuhi pelatih atau pembina," ujarnya.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kotawaringin Timur Burhanudin mengakui, persaingan STQ kali ini cukup berat. Tuan rumah yaitu Kota Palangka Raya dan daerah lain dipastikan juga akan berjuang keras untuk menjadi juara umum.

"Saat STQ lalu, yang mengejar perolehan juara kita adalah Muara Teweh (Kabupaten Barito Utara). Tuan rumah (Palangka Raya) juga pasti akan bekerja keras. Tapi, kami yakin bisa mempertahankan prestasi juara umum. Mohon duanya," kata Burhanudin.

Cabang yang akan diikuti yaitu tilawah, kaligrafi, fahmil Qur'an, syarhil Qur'an, makalah Qur'an dan tafsir bahasa Indonesia. Total ada 34 golongan atau kategori lomba, namun yang diunggulkan adalah kaligrafi dan tahfiz.

Kafilah Kotawaringin Timur didominasi personel lama, sedangkan personel baru hanya sekitar 20 persen. Hal ini pulalah yang menjadi salah satu optimisme kontingen bisa kembali meraih juara umum.