Sebanyak 2.284 pendaftar haji Barsel masuk dalam daftar tunggu

id pemkab barito selatan,pemkab barsel,buntok,calon jemaah haji,daftar tunggu haji,kementerian agama,kemenag,tanah suci mekkah,biaya penyelenggaraan ibad

Sebanyak 2.284 pendaftar haji Barsel masuk dalam daftar tunggu

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Barsel Zaidin. (Foto Antara Kalteng/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Barito Selatan, Kalimantan Tengah ada sebanyak 2.284 pendaftar haji yang masuk dalam daftar tunggu.

"Dengan jumlah pendaftar yang masuk tersebut, maka daftar tunggu keberangkatan haji di Barsel diperkirakan mencapai 19 tahun," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Barsel Zaidin di Buntok, Rabu.

Ia menejelaskan, apabila ada umat muslim lainnya di Barsel yang mendaftar dan menyetorkan biaya untuk ibadah haji, maka harus bersabar hingga 19 tahun lamanya dan bahkan lebih jika jumlah pendaftar terus bertambah secara signifikan.

Lamanya daftar tunggu haji di Barsel, disebabkan kuota yang didapat setiap tahunnya terbatas. Pada tahun 1440 Hijriah atau 2019 ini, kuota haji Barsel hanya sekitar 155 orang.

"Mereka yang merupakan calon jemaah haji Barsel tersebut, telah melakukan pelunasan tahap pertama pada 19 Maret hingga 15 April 2019 yang lalu," terangnya.

Sedangkan pelunasan tahap kedua, direncanakan pada 30 April hingga 10 Mei 2019. Pelunasan tahap kedua, diperuntukan bagi calon jemaah haji tambahan, lansia dan lainnya.

Sementara itu, untuk biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) embarkasi Banjarmasin pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 37.885.084. Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap calon jemaah haji Barsel yang akan diberangkatkan pada 1440 Hijriah atau tahun 2019 ini.

"Kemudian pada kegiatan manasik haji tingkat kabupaten yang kami gelar, juga akan dilaksanakan vaksinasi influenza dan meningitis bagi calon jemaah haji," papar Zaidin.

Ia mengimbau kepada calon jemaah haji yang akan diberangkatkan pada tahun 2019 ini, dapat menjaga kesehatannya. Agar nantinya bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar tanpa adaya gangguan masalah kesehatan dan kendala lainnya yang dapat menghambat pelaksanaan ibadah di tanah suci Mekkah.