DPRD Kotim minta defisit APBD 2019 tertutupi

id pemkab kotim,dprd kotim,syahbana,apbd tahun 2019,defisit anggaran pendapatan,badan usaha milik daerah,bumd

DPRD Kotim minta defisit APBD 2019 tertutupi

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Syahbana. (Foto Istimewa)

Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Syahbana meminta pemerintah kabupaten setempat bisa memaksimalkan setiap potensi pendapatan asli daerah (PAD).

"Sumber pendapatan harus dimaksimalkan, agar defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 yang mencapai kurang lebih Rp83 miliar bisa tertutupi," katanya di Sampit, Kamis.

Komposisi APBD tahun 2019 Kotawaringin Timur untuk pendapatan sebesar Rp1,8 triliun, sedangkan belanja Rp1,9 triliun. Besarnya defisit pada APBD akan berdampak negatif pada pelaksanaan program pembangunan jika tidak tertutupi.

Untuk itu Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) diharapkan bisa lebih kreatif dan bekerja keras agar setiap peluang dan potensi PAD dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Harusnya pemerintah kabupaten tidak hanya fokus pada sumber PAD yang itu-itu saja, namun dapat memaksimalkan potensi lainnya yang dimiliki daerah," jelasnya.

Kemudian Syahbana juga mendorong, agar pemerintah kabupaten membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak dibidang perkebunan. BUMD sektor perkebunan memiliki peluang yang cukup bagus untuk dikembangkan dan bisa menjadi sumber PAD yang cukup besar.

Selain itu, pemerintah kabupaten juga dinilai perlu mengevaluasi pengelolaan di sektor pelabuhan, sebab peluang PAD dari sektor itu belum tergarap dengan baik.

"Semua sektor harus dievaluasi secara rutin, sehingga dapat diketahui mana pengelolaannya yang benar-benar dilakukan dengan baik dan mana yang belum," ungkapnya.

Dia meminta kepala daerah rutin mengevaluasi capaian target perolehan PAD di setiap SOPD. Dengan adanya evaluasi tersebut diharapkan diketahui berbagai kendala yang dihadapi SOPD yang bersangkutan.

Melalui evaluasi serta koordinasi yang dilakukan antar lini di masing-masing SOPD, diyakini ragam permasalahan yang ditemui dapat dicarikan solusinya.

"SOPD yang sukses dengan targetnya, harus diberikan penghargaan sebagai pemacu semangat mereka dalam bekerja," tegas Syahbana.