BPBD Kotim latih anak usia dini waspada bencana

id BPBD Kotim latih anak usia dini waspada bencana,Bencana,Kebakaran,Muhammad Yusuf,Kotawaringin Timur,Sampit

BPBD Kotim latih anak usia dini waspada bencana

Petugas memeragakan cara  pemadaman api saat simulasi yang diikuti ratusan anak usia dini di Taman Kota Sampit, Jumat (26/4/2019). (Foto Istimewa)

Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggelar simulasi penanggulangan bencana untuk memberi pengetahuan kepada anak usia dini agar mereka juga waspada jika terjadi bencana.

"Kegiatan ini untuk memberi pengetahuan sejak dini agar mereka mengenal bagaimana itu bencana dan agar mereka siap untuk menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran atau bencana lainnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf di Sampit, Jumat.

Ratusan anak dari berbagai Taman Kanak-Kanak di Sampit hadir dalam  kegiatan yang dilaksanakan di Taman Kota Sampit. Para guru dan orangtua murid juga mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan itu, disimulasikan bencana kebakaran dan penanggulangannya. Tim dari BPBD serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan memeragakan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran.

Menurut Yusuf, penting bagi semua orang, termasuk anak-anak untuk mengetahui potensi bencana yang mungkin terjadi di sekitar mereka. Selanjutnya, anak-anak juga harus tahu cara menghadapi situasi jika terjadi bencana.

Misalnya terjadi kebakaran, anak-anak bisa berpikir cepat dan tidak panik. Harapannya agar mereka bisa menyelamatkan diri sendiri jika terjadi bencana di sekitar mereka, seperti kebakaran, gempa atau bencana lainnya.

"Ini bukan untuk mereka mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, tetapi agar mereka selamat. Dengan pengetahuan itu mereka bisa mandiri menyelamatkan diri sendiri. Kalau lari, mereka sudah tahu harus lari ke mana supaya aman. Misalnya kalau ada gempa, maka lari ke tempat lapang atau bersembunyi ke bawah meja," kata Yusuf.

Kegiatan ini disambut positif guru dan orangtua murid. Para murid juga antusias meski tidak semua dari mereka bisa menangkap pesan yang disampaikan narasumber dalam kegiatan tersebut.

Yusuf menambahkan, simulasi penanggulangan bencana ini juga dilaksanakan untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan serentak secar nasional, termasuk di Kotawaringin Timur yang diisi simulasi dengan melibatkan anak usia dini.

Kotawaringin Timur termasuk daerah rawan bencana seperti banjir, longsor, kebakaran lahan dan  permukiman, puting beliung dan lainnya. Sudah seharusnya masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang potensi dan penanggulangan bencana sehingga korban jiwa bisa dicegah.