Masyarakat Kotim diimbau periksa jaringan listrik cegah kebakaran

id Masyarakat Kotim diimbau periksa jaringan listrik cegah kebakaran,Kebakaran,Pemadam,Rihel,Kotawaringin Timur,Sampit

Masyarakat Kotim diimbau periksa jaringan listrik cegah kebakaran

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rihel mengimbau masyarakat memeriksa kembali jaringan listrik di rumah maupun bangunan lain milik masing-masing untuk mencegah kebakaran akibat korsleting listrik.

"Sejak awal Januari sampai sekarang sudah terjadi lima kali kebakaran. Umumnya diduga dipicu korsleting listrik, termasuk kebakaran di kantor Dinas Koperasi tadi malam yang dipicu kabel televisi yang terbakar," kata Rihel di Sampit, Jumat.

Jaringan listrik yang sudah tua sangat rawan memicu kebakaran. Kabel yang terkelupas bisa menimbulkan percikan api dan mengenai bahan kayu bangunan sehingga bisa menimbulkan kebakaran besar.

Menurut Rihel, kabel standar umumnya maksimal digunakan antara 15 hingga 20 tahun. Selanjutnya, disarankan diganti, apalagi jika kabel mulai lapuk dan mudah terkelupas meski usianya belum terlalu tua.

Kondisi lain yang sering ditemukan, kata Rihel, banyak warga yang menggunakan kabel berukuran kecil saat membangun rumah, kemudian daya listrik dinaikkan sehingga kabel tersebut sudah tidak memadai lagi. Ukuran kabel yang kecil, sementara daya besar juga rawan memicu terjadi korsleting atau hubungan pendek arus listrik.

Indikasi kejadian itu ditemukan saat kebakaran sebuah rumah di Sampit beberapa waktu lalu. Pemilik rumah menaikkan daya listrik karena menggunakan pendingin ruangan dan usaha pencucian pakaian, namun kabel jaringan listrik tidak diganti sehingga kondisi itu diduga memicu percikan api yang menyebabkan kebakaran.

Pemeriksaan jaringan listrik secara rutin sangat penting untuk memastikan keamanan arus listrik. Jangan sampai ada kabel terkelupas yang bisa memicu munculnya percikan api.
"Sering terjadi, daya diperbesar tapi jaringan tidak diganti untuk disesuaikan. Ini yang sangat rawan memicu terjadinya kebakaran," tegas Rihel.

Rihel juga meminta masyarakat mewaspadai pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Dikhawatirkan ada atap bocor dan tetesan airnya mengenai kabel yang terkelupas sehingga memicu korsleting listrik.

Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran permukiman dan lahan. Jika terjadi kebakaran, warga diminta secepatnya melaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan agar petugas pemadam kebakaran bisa cepat memadamkan kebakaran tersebut.