Palangka Raya jauh dari batas lempeng penyebab bencana, kata Hamdhani

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPR RI asal Provinsi Kalimantan Tengah Hamdhani mendukung dan berharap ada keputusan lanjutan, terkait rencana memindahkan ibukota pemerintahan Negara Republik Indonesia ke luar pulau Jawa.

Apabila memungkinkan Presiden Joko Widodo segera menetapkan Kota Palangka Raya sebagai lokasi baru ibukota pemerintahan Republik Indonesia, kata Hamdhani di Palangka Raya, Selasa.

"Kota Palangka Raya sangat layak menjadi ibu kota pemerintahan karena lahannya masih luas. Secara geografis juga berada di tengah-tengah Indonesia, dan dunia, bahkan dinyatakan aman dari bencana alam," tambahnya.

Politisi partai Nasdem itu menyebut Peneliti Geologi Kegempaan dari LIPI pun ada menyatakan bahwa Kalimantan, termasuk Kota Palangka Raya yang merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, lebih aman dibandingkan pulau lainnya.

Dia mengatakan lokasi pulau Kalimantan jauh dari batas lempeng yang merupakan salah satu penentu terjadinya gempa maupun dan tsunami. Sebab, kedua bencana itu selalu terjadi di dekat atau batas lempeng yang memang ada sesar (patahan) aktif.

"Jauh dari lempeng itu pernyataan peneliti dari LIPI yang kredibilitasnya tidak diragukan lagi. Jadi, ya sekarang ini perlu ada keputusan lanjutan terhadap rencana pemindahan ibukota pemerintahan Indonesia," beber Hamdhani.

Anggota Komisi VI DPR itu juga mengingatkan, wacana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa sudah pernah digagas oleh Presiden pertama RI Soekarno di pada 1957.

Dia mengatakan pada tahun itu Bung Karno berencana menjadikan Palangka Raya sebagai Ibu Kota. Untuk itu, sejak awal memang kuat keinginan menjadikan Kota Palangka Raya sebagai ibu kota negara.

"Jadi, saya melihat sudah tepat keputusan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibukota pemerintahan Indonesia di luar Pulau Jawa. Saya berharap Palangka Raya segera ditetapkan sebagai lokasinya," demikian Hamdhani.