Tetap diminati, satu lagi pasar tradisional beroperasi di Sampit

id Tetap diminati, satu lagi pasar tradisional beroperasi di Sampit,Pasar dadakan,Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur,Pasar

Tetap diminati, satu lagi pasar tradisional beroperasi di Sampit

Lapak bagian dalam Pasar Al Kamal Sampit sudah siap digunakan untuk berdagang, Selasa (30/4/2019). (Foto Istimewa)

Pasar Al Kamal di tempat kami mulai dibuka tanggal 3 Mei 2019. Pedagang sangat antusias dan mereka sudah tidak sabar
Sampit (ANTARA) - Di tengah gempuran masuknya pasar modern berjaringan, pasar tradisional di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah tetap bertahan, bahkan makin menggeliat, ditandai bermunculannya pasar-pasar dadakan dan permanen baru.

"Pasar Al Kamal di tempat kami mulai dibuka tanggal 3 Mei 2019. Pedagang sangat antusias dan mereka sudah tidak sabar," kata pemilik sekaligus pengelola Pasar Al Kamal Supriyadi Ellyyas di Sampit, Selasa.

Pasar Al Kamal terletak di Jalan Hasan Mansyur Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang, Sampit. Nama pasar itu diambil dari nama Masjid Al Kamal yang letaknya di samping pasar tradisional tersebut.

Selama ini di kawasan itu ada pasar yang lokasinya memanfaatkan lapangan sepak bola di dekat SMPN 3 Sampit. Namun pasar tanpa lapak permanen itu hanya buka pada Selasa malam dan Sabtu malam.

Dibukanya Pasar Al Kamal dinilai akan memudahkan masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan itu untuk berbelanja kebutuhan konsumsi. Apalagi pasar tersebut dibuka setiap hari karena tempatnya permanen dan representatif.

"Total ada 190 lapak, termasuk 24 kios. Hampir terisi semua, hanya kios saja yang masih ada beberapa yang belum terisi," kata pria akrab disapa YK.

Beberapa tahun terakhir, pasar dadakan atau sering disebut pasar malam bermunculan di Kotawaringin Timur, khususnya di Sampit. Munculnya pasar-pasar tersebut ada yang muncul alami dari hanya beberapa pedagang yang kemudian terus bertambah, namun ada pula yang sengaja didirikan.

Kehadiran pasar dadakan disambut positif masyarakat, ditandai banyaknya warga yang datang berbelanja. Pasar dadakan dinilai sangat membantu warga karena tidak perlu jauh berbelanja ke pasar-pasar besar yang dibangun pemerintah. 

Respons positif itulah yang mendasari hingga kemudian ada warga yang tertarik memfasilitasi dengan membangun tempat yang representatif. Setidaknya sudah ada dua pasar yang kini dibangun permanen yaitu di Jalan Tidar Raya dan Pasar Al Kamal di Jalan Hasan Mansyur.

Ani, salah satu warga menyambut positif kehadiran pasar di dekat permukiman karena akan sangat memudahkan warga untuk berbelanja. Dia hanya berpesan agar kebersihan pasar selalu dijaga sehingga pembeli akan merasa nyaman saat berbelanja.

"Kabarnya Pasar Al Kamal itu akan buka hingga malam, seperti di pasar subuh. Ini tentu sangat membantu masyarakat yang ingin berbelanja pada malam hari karena banyak warga yang sibuk bekerja saat siang sehingga tidak sempat ke pasar," demikian Ani.