May Day di Kalteng diperingati dengan damai

id Pemprov kalteng, sekda fahrizal fitri, peringatan hari buruh, may day, peringatan damai, jalan santai, gowes, donor darah, iklim investasi, demo atau

May Day di Kalteng diperingati dengan damai

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri bersama pelaku usaha serta serikat pekerja saat puncak peringatan Hari Buruh atau May Day, Palangka Raya, Rabu, (1/5/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2019, diperingati dengan damai di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Palangka Raya.

Pemerintah provinsi bersama serikat pekerja dan sejumlah perwakilan perusahaan, melaksanakan sejumlah kegiatan seperti jalan santai, gowes serta donor darah pada Rabu (1/5) pagi di Palangka Raya.

"Kami mengapresiasi berbagai kegiatan positif yang dilaksanakan untuk memperingati May Day kali ini, tanpa adanya aksi turun ke jalan seperti demo atau unjuk rasa," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri.

Ragam kegiatan ini membuktikan, May Day tidak harus diperingati dengan demo atau unjuk rasa yang bahkan biasanya berujung pada tindakan anarkis. Ia berharap agar cara yang dipilih di Kalteng, bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Menurutnya banyak cara lain yang bisa dipilih pekerja, untuk menyampaikan ragam aspirasi yang dimiliki kepada pemerintah. Tidak harus dengan mengumpulkan massa ataupun penutupan jalan yang cendrung memberikan banyak dampak negatif bagi orang lain.

"Kondisi seperti ini pun menunjukkan iklim investasi di Kalteng sangatlah bagus dan potensial untuk dikembangkan. Sehingga pelaku usaha pun tidak akan takut memulai usahanya di wilayah kita," jelasnya.

Kemudian semua pihak, khususnya pekerja harus memahami, penetapan 1 Mei sebagai hari libur nasional menunjukkan pemerintah telah memposisikan keberadaan para pekerja sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan nasional.

Untuk itu pihaknya berharap aksi turun ke jalan seperti demo dapat diminimalisir, sebab sering berakhir tidak produktif. Hal ini akibat masih tersumbatnya komunikasi dari tiga pilar hubungan industrial, yaitu unsur pengusaha, pekerja maupun pemerintah.

"Peringatan ini harusnya menjadi motivasi untuk membangun dan mengembangkan sinergitas dan kerjasama ketiga pilar pelaku hubungan industrial," tutur Fahrizal di sela kegiatan peringatan May Day yang dipusatkan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalteng.