Sesama kader internal partai Gerindra saling lapor kecurangan

id sesama kader parpol,Sesama kader internal parpol saling lapor kecurangan,dulang suara,pleno,partai Gerindra

Sesama kader internal partai Gerindra saling lapor kecurangan

Partai Gerindra (Foto Antara/dok)

...banyak kecurangan terjadi di internal Partai Gerindra, karena suara yang dimilikinya untuk Kecamatan Kota Ternate Selatan dan Tengah dikurangi oleh caleg nomor urut 1 Wahda Zainal Imam, akibatnya suara yang dimilikinya di atas 500 suara hilang
Ternate (ANTARA) - KPU Maluku Utara (Malut) menggelar pleno penghitungan hasil pemilu 2019 lanjutan untuk presiden, dan calon legislatif di Daffam Hotel, Jumat, diwarnai protes sesama kader internal partai politik (parpol) melaporkan kecurangan yang terjadi untuk mendulang suara tertinggi di partai.

Komisioner KPU Malut, Buchari Mahmud saat memimpin pleno rekapitulasi untuk KPU Kota Ternate langsung mendapat protes salah seorang caleg Partai Gerindra Dapil I Ternate-Halbar, Hamka Hasim yang hadir dalam pleno itu hasil pleno rekapitulasi KPU Kota Ternate, karena terjadi kecurangan cukup signifikan dilakukan sesama caleg Partai Gerindra.

Pleno yang dipimpin Buchari itu tidak menanggapi permintaan Hamka Hasim, sehingga dirinya langsung mencoba mengejar Komisioner KPU Malut, beruntung dapat dihadang oleh anggota kepolisian yang ditugaskan dalam pleno tersebut.

Caleg Partai Gerindra Hamka Hasim ketika dihubungi menyatakan, banyak kecurangan terjadi di internal Partai Gerindra, karena suara yang dimilikinya untuk Kecamatan Kota Ternate Selatan dan Tengah dikurangi oleh caleg nomor urut 1 Wahda Zainal Imam, akibatnya suara yang dimilikinya di atas 500 suara hilang.

Dugaan kecurangan yang dilaporkan Hamka Hasim itu setelah pleno rekapitulasi untuk KPU Halmahera Barat dan Kota Ternate, memplenokan hasil DPRD Provinsi dan Partai Gerindra berhasil meraih suara 9663 suara dan berhak memiliki satu kursi dari 12 kursi di Dapil 1 Ternate-Halmahera Barat.

Dalam pleno itu, caleg nomor urut 1 Partai Gerindra Wahda Zainal Imam meraih 3.645 suara dan caleg nomor urut 11 Hamka Hasim meraih 3.171 suara.

Menurut Hamka, dari data form C1 di PPK kecamatan Ternate Tengah dan Selatan, suaranya telah dikurangi sebanyak 80 suara, sedangkan Wahda Zainal Imam yang juga Ketua DPD Gerindra Malut digelembungkan menjadi 128 suara.

Begitu pula di Ternate Tengah, suara Hamka dikurangi 35 suara dan suara Wahda Zainal Imam naik menjadi 69 suara, sehingga suaranya berada di posisi kedua di Partai Gerindra dan tidak lolos mendapatkan satu kursi.

Oleh karena itu, dirinya akan melaporkan kasus ini ke Mahkamah Partai Gerindra dan membawanya ke Mahkamah Konstitusi (MK), karena tindakan Ketua DPD Gerindra Malut tersebut dinilainya telah mencederai nilai-nilai demokrasi.

Sementara itu, Komisioner KPU Malut, Buchari Mahmud menyatakan, dinamika pleno rekapitulasi untuk KPU Kota Ternate terjadi di internal Partai Gerindra, tetapi permintaan untuk membuka kembali form D1 dan pencocokan data harus ada rekomendasi Bawaslu, sehingga diselesaikan di internal partai.