Kuala Kurun, Gunung Mas (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah Arthon S Dohong mengaku bahwa pihaknya telah menyusun berbagai program dan strategi, sebagai upaya memenuhi target bebas penyakit tuberkulosis di tahun 2025.
Langkah tersebut dilakukan karena hasil survey Litbangkes pada tahun 2018 di Kabupaten Gunung Mas masih ada 438 kasus tuberkulosis, kata Arthon saat memimpin pencanangan eliminasi Tuberkulosis di Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, kemarin.
"Hasil survei Litbangkes itu menunjukkan bahwa Kabupaten Gumas memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam mengurangi jumlah penderita dan mencegah penyebaran TB di wilayah setempat," beber dia.
Penyakit tuberkulosis tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga dapat menginfeksi jaringan dan organ lain dalam tubuh. Penyakit itu berdampak besar terhadap sosial dan ekonomi pasien, keluarga dan masyarakat, karena sebagian besar terjadi pada usia produktif, antara 15-54 tahun.
Arthon mengatakan Pemkab Gumas pun telah menyiapkan program temukan dan obati sampai sembuh TB (TOSS TB). Progam itu merupakan langkah awal untuk meningkatkan temuan kasus dan memastikan pasien memiliki pendamping untuk menjaga kedisiplinan minum obat.
Terobosan lainnya yakni penguatan sistem surveilans dengan menghubungkan sistem informasi TBC dan sistem informasi fasilitas pelayanan kesehatan, pengembangan respon cepat untuk akses terhadap alat diagnostic dan obat-obatan, sinkronisasi layanan pengobatan TBC dengan JKN.
"Selain itu adalah dengan penguatan penelitian dan pengembangan terkait pencegahan dan pengendalian TBC. Upaya eliminasi ini dapat menghasilkan respon yang kuat dan komprehensif dalam mengakhiri penyakit TBC," ucapnya.
Bupati Gumas itu menyadari bahwa upaya percepatan eliminasi TBC tentu bukan hal yang mudah dan akan banyak tantangan yang harus dihadapi.
"Namun hal itu dapat tercapai dengan kerja keras dan komitmen jangka panjang dari seluruh pihak," kata Arthon.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Gumas Maria Efianti mengatakan bahwa pihaknya telah dan akan melakukan beberapa program agar dapat mencapai target elominasi TB di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau.
Diantaranya mendorong puskesmas sebagai ujung tombak dalam melakukan deteksi dini kasus TB melibatkan masyarakat, dengan melatih kader-kader kesehatan di desa-desa.
"Mereka diharapkan dapat membantu petugas kesehatan dalam menemukan kasus secara dini dan penjadi pengawas minum obat," beber dia.
Lalu memfasilitasi tersedianya alat tes cepat molekuler (TCM) di RSUD Kuala Kurun, guna menemukan penderita TB dan terutama TBC resisten obat, menjamin ketersediaan obat dan logistik TB, upaya promotif preventif dengan penyediaan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan (KIE) TB.
"Kami juga melakukan kampanye TOSS TB pada hari TB se dunia pada tanggal 24 Maret, peningkatan cakupan imunisasi dasar, melakukan bimbingan teknis terkait penanggulangan TBC, serta berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi," demikian Maria.
Berita Terkait
Ratusan pendaki Gunung Rinjani yang tidak memiliki tiket diminta turun
Rabu, 17 April 2024 12:50 Wib
Wabup minta pegawai Pemkab Gumas bekerja lebih semangat usai libur Lebaran
Selasa, 16 April 2024 18:08 Wib
Pemkab Gumas paparkan sejumlah capaian kinerja dalam LKPj 2023
Selasa, 16 April 2024 16:57 Wib
Berikut capaian realisasi APBD Gunung Mas 2023
Selasa, 16 April 2024 16:53 Wib
Pemkab Gumas anggarkan Rp3,1 miliar rehab Jembatan Sei Rawi II
Selasa, 16 April 2024 16:49 Wib
Delapan pemuda lolos seleksi PPAP Kemenpora tingkat Kabupaten Gumas
Senin, 15 April 2024 19:48 Wib
PT SLK dukung Sanggar Kambang Pancar Rungan, lestarikan budaya secara berkelanjutan
Minggu, 14 April 2024 8:58 Wib
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Jumat, 12 April 2024 23:08 Wib