Pesantren Ramadhan diisi latihan penyelenggaraan jenazah

id Pesantren Ramadhan diisi latihan penyelenggaraan jenazah,SMA Negeri 1 Sampit,Darma setiawan,Ramadhan,Siswa

Pesantren Ramadhan diisi latihan penyelenggaraan jenazah

Suasana aktivitas siswa SMA Negeri 1 Sampit usai pembukaan Pesantren Ramadhan yang berbarengan dengan pengumuman kelulusan sekolah, Senin (13/5/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Berbagai materi disampaikan guru dalam Pesantren Ramadhan di SMA Negeri 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, di antaranya latihan penyelenggaraan jenazah.

"Itu bagian dari materi yang disampaikan. Fiqih tentang penyelenggaraan jenazah ini penting dan sangat bermanfaat bagi siswa dalam bermasyarakat ketika ada orang meninggal di lingkungan mereka," kata Kepala SMA Negeri 1 Sampit Darma Setiawan di Sampit, Rabu.

SMA Negeri 1 Sampit kembali menggelar Pesantren Ramadhan untuk mengisi bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah ini. Kegiatan ini dilaksanakan mulai 13 sampai 25 Mei 2019 pada hari Senin hingga Kamis.

Pengetahuan penyelenggaraan jenazah sengaja dimasukkan dalam pelajaran yang disampaikan dalam Pesantren Ramadhan ini agar siswa dan siswi memiliki pengetahuan dan mampu menyelenggarakan jenazah.

Keputusan itu juga beranjak dari kekhawatiran melihat fakta di masyarakat bahwa tidak banyak orang yang memahami dan mau menjadi bagian fardu kifayah penyelenggaraan jenazah. Jika pun ada, jumlahnya tidak banyak dan umumnya mereka yang sudah berusia lanjut.

Kekhawatiran itulah yang menjadi pemikiran agar siswa dan siswi SMA Negeri 1 Sampit memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam penyelenggaraan jenazah. Meski masih muda, mereka nantinya diharapkan bisa membantu penyelenggaraan jenazah jika diperlukan oleh masyarakat di lingkungan mereka masing-masing.

Penyelenggaraan jenazah merupakan kewajiban bagi warga jika ada orang yang meninggal. Bagi umat Islam, ada tata cara yang harus diikuti dalam penyelenggaraan jenazah. Untuk itulah aturan itu perlu dipelajari sehingga bisa dilaksanakan dengan benar.

"Ini juga untuk regenerasi sehingga ketika dibutuhkan, siswa dan siswi kami ini nanti sudah siap membantu penyelenggaraan jenazah karena mereka sudah memahami dan menguasai tata caranya," sambung Darma.

Untuk memudahkan siswa memahami tata cara penyelenggaraan jenazah, mereka akan dibagi menjadi beberapa kelompok putra dan putri. Siswa langsung diajari praktik mulai cara memandikan jenazah, mengafani, menshalatkan hingga proses akhir yaitu pemakaman.

Peserta dibimbing oleh guru agama di sekolah itu. Pengetahuan ini diharapkan membawa manfaat bagi siswa dan orang lain, khususnya ketika mereka diperlukan untuk membantu penyelenggaraan jenazah.

Darma menambahkan, Pesantren Ramadhan ini ditekankan pada penguatan pendidikan karakter. Pesantren Ramadhan ini tidak hanya diikuti oleh siswa dan siswi beragama Islam, tetapi juga siswa yang beragama Kristen, Katolik dan Hindu dengan bimbingan guru sesuai agama masing-masing.