Hadapi industri 4.0, UPR luncurkan perpustakaan digital

id UPR,universitas Palangka Raya,Hadapi industri 4.0, UPR luncurkan perpustakaan digital,Rektor UPR Andrie Elia Embang

Hadapi industri 4.0, UPR luncurkan perpustakaan digital

Rektor UPR Andrie Elia Embang (tiga dari kiri) bersama Dirut PT Graha Ilmu Josep Edyanto (empat dari kiri) saat melaunching perpustakaan digital di aula Rektor Universitas Palangka Raya, Rabu (15/5/2019) (Foto Antara Kalteng/Anwar S Pandiangan).

Palangka Raya (ANTARA) - Menjawab tantangan perkembangan era digital yang semakin pesat dan revolusi industri 4.0, Universitas Palangka Raya (UPR) Provinsi Kalimantan Tengah meluncurkan perpustakaan digital, dalam rangka peningkatan akreditasi studi pembelajaran secara teknologi.

Rektor UPR Andrie Elia Embang di Palangka Raya, Rabu, mengatakan, bahwa kegiatan peluncuran perpustakaan digital ini sesuai dengan visi-misi rektor periode 2018-2022 yaitu mampu meningkatkan daya saing UPR melalui manajemen Strategis Berbasis ICT atau strategi pelayanan perpustakaan berbasis komputer yang efisien, akuntabel dan trasparan.

"Perkembangan digital dan revolusi  4.0 ini kan sudah menjadi bagian dari kebutuhan dunia. Contohnya seperti buku dan percetakan kalau kita tulis dengan menggunakan kertas, maka sumber daya alam kita akan terkuras lambat laun hingga pencemaran lingkungan. Namun, apabila kita menggunakan sistem digitalisasi secara teknologi, maka kita tidak perlu repot lagi dan tinggal mencetaknya saja," kata Andrie.

Andrie menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari visi yang tersirat dalam misi rektor seperti Pendidikan yang berkualitas, Pengembangan IPTEK UPR, meningkatkan citra UPR di masyarakat, meningkatkan dan mengembangkan networking untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama, mengembangkan sistem teknologi informasi demi terwujudnya perguruan tinggi yang unggul, mandiri, kreatif, inovatif dan kompetitif.

Selain itu pihak rektor sendiri telah membuat perjanjian kinerja tahun 2019 dengan Menristekdikti yang sasaran untuk meningkatkan relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan dengan indikator kerja, salah satunya adalah peningkatan publikasi nasional dengan target sebanyak 1,834 publikasi,  dan implementasi untuk mengejar target kinerja UPR,  salah satunya adalah dengan publikasi yang ditulis staf UPR. 

"Akreditasi program studi merupakan agenda atau kegiatan wajib bagi suatu lembanga, terutama perguruan tinggi, ketika mencari pekerjaan, maka akreditasi program studi menjadi suatu persyaratan yang akan dilihat dan diperhatikan oleh pihak yang membutuhkan tenaga kerja," ujar Andrie. 

Oleh sebab itu, perpustakaan digital ini merupakan jantungnya perguruan tinggi. Karena perpustakaan harus menyediakan sumber informasi yang berkualitas sesuai dengan harapan civitas akademik.

Direktur PT Graha Ilmu dan Enam Kubuku Indonesia Josep Edyanto mengatakan dalam rangka workshop digital library ini kita akan melatih dosen untuk menulis dan mempublikasikan secara digital. 

Sebab kami menghibahkan perpustakaan digital ini kebeberapa Perguruan Tinggi salah satunya UPR, karena dosen itu kan salah satu kewajibanya bukan  mengajar tetapi harus menulis karya ilmiah, nanti kita publikasinya lewat perpustakan digital library.

"Indonesia saat ini sudah masuk ke era revolusi Industri 4.0 yang serba digital. Kalau kita mau membaca buku tidak perlu datang keperpustakaan lagi, sekarang ini sudah zaman praktis dan canggih tinggal buka  gadget semua akan keluar apa yang kita inginkan," tandas Josep. 

Selain itu kata josep, mahasiswa zaman sekarang kalau disuruh buka buku malas ,tetapi kalau disuruh buka gadget malah senang. Oleh karena itu kita ingin merubah perilaku sikap mahasiswa yang intelektual di UPR ini supaya mengenal langkah awal era revolusi industri 4.0,