KKP Palangka Raya antisipasi masuknya penyakit Monkeypox

id KepalaKKP Kelas III Palangka Raya Solihin,Monkeypox,penyakit Monkeypox,KKP Palangka Raya antisipasi masuknya penyakit Monkeypox

KKP Palangka Raya antisipasi masuknya penyakit Monkeypox

KepalaKKP Kelas III Palangka Raya Solihin. (Foto Antara Kalteng/Anwar S.Pandiangan).

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Palangka Raya Kalimantan Tengah Solihin mengatakatan, bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya antisipasi masuknya penyakit monkeypox atau cacar monyet yang ada di daerah itu.

"Memang untuk sampai saat ini kasus penyakit cacar monyet itu belum ditemukan di Indonesia, khususnya di Kota Palangka Raya. Tetapi, kita terus tetap antisipasi maupun waspada ada tidak adanya penyakit tersebut masuk di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)," kata Solihin di Palangka Raya, Jumat.

Ia mengatakan, walaupun tidak adanya kasus monkeypox di Palangka Raya, namun pihaknya tetap mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Pihak KKP Kelas III Palangka Raya juga sudah menerima Surat Edaran dari Menteri Kesehatan RI, Dirjen Pecegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) nomor: SR.03.04/II/1169/2019 tentang kewaspadaan importasi penyakit monkeypox.

"Surat edaran itu juga sudah diberitahukan kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi  dan kabupaten/kota, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, direktur rumah sakit dan kepala puskesmas seluruh Indonesia," tandas Solihin. 

Baca juga: Kalteng tingkatkan kewaspadaan terhadap wabah penyakit cacar monyet

Selain itu, monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau binatang yang tertular virus. Berdasarkan data WHO, negara Afika Tengah dan Barat merupakan daerah endemis monkeypox.

Menurut Solihin, penularan pada manusia bisa saja terjadi saat kontak dengan hewan seperti monyet, tikus gambia maupun tupai. Atau sering mengonsumsi danging binatang yang sudah terkontaminasi, penularan dari manusia ke manusia melalui sekret kelenjar pernafasan dan lesi pada kulit.

Solihin juga menambahkan, bahwa penyakit monkeypox dapat dicegah dengan meningkatkan pengawasan di pintu masuk dan pintu keluar pelabuhan dan bandar udara  yang ada di wilayah Kalteng.

Terutama pintu masuk kedatangan orang dari luar negeri khususnya di Palangka Raya yang ada di  Pelabuhan Pulang Pisau Kecamatan Sebangau Kuala, Kelurahan Paduran Sebangau Kabupaten Pulang Pisau. Dimana di pelabuhan tersebut tidak jarang kapal-kapal yang datang dari luar negeri.

Baca juga: Kenali gejala dan tanda terkena cacar monyet

Sehingga, pihak KKP Palangka Raya tetap mewaspadai apabila adanya kedatangan kapal dari luar negeri dan tetap melakukan tindakan sesuai prosedur yang berlaku, terutama terhadap kasus penyakit monkeypox.

Pihak KKP Palangka Raya juga siap antisipasi terhadap para pelaku perjalanan yang keluar masuk di wilayah Kalteng. Baik dalam hal pemeriksaan kesehatan pada sejumlah kru, alat angkut hingga dokumen kesehatan alat angkut.

Selain itu, indikasi penyakit monkeypox ini memiliki ciri-ciri seperti lemas, demam, nyeri otot, pusing, ruam pada wajah dan keseluruh tubuh, pembesaran kelenjar getah bening, ruam dan berkembang menjadi bintik merah berisi cairan bening, kemudian menjadi nanah dengan masa inkubasi 5-21 hari . 

Dan biasanya hal ini dapat disembuhkan dalam 14-21 hari dengan penangan medis secara intensif.

Baca juga: Apa bedanya cacar monyet dengan cacar air?