Masyarakat apresiasi harga sembako di Sampit tetap stabil

id Masyarakat apresiasi harga sembako di Sampit tetap stabil,Kotim,Kotawaringin Timur,Inflasi,Pasar,Dinas perdagangan dan perindustrian,Redy Setiawan

Masyarakat apresiasi harga sembako di Sampit tetap stabil

Suasana di los penjual ikan Pasar Keramat Sampit. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Cukup stabilnya harga sembako di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah saat ini mendapat apresiasi masyarakat setempat karena dirasa cukup membantu warga memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.

"Biasanya kan saat bulan puasa harga sembako naik tinggi, tapi saat ini cukup stabil. Kalau pun ada beberapa yang harganya naik, namun masih dalam batas kewajaran. Malah beberapa komoditas ada yang turun harganya," kata Santi, pembeli di Pasar Keramat Sampit, Minggu.

Saat ini harga beberapa komoditas kebutuhan pokok memang naik dibanding kondisi normal. Namun jika dibandingkan saat bulan suci Ramadhan tahun lalu, kondisi saat ini cukup stabil karena kenaikan harga secara umum tidak terlalu tinggi.

Pantauan di Pasar Keramat, harga bawang merah Rp30.000 /kg, bawang putih turun dari Rp55.000 menjadi Rp40.000 /kg, cabai rawit masih normal dengan harga Rp40.000 hingga Rp50.000 kg tergantung kondisi cabai, ayam potong Rp32.000 hingga Rp34.000 /kg.

Harga gula juga bertahan Rp13.000 /kg. Pedagang membeli dari Bulog sehingga masih bisa menjual dengan harga normal meski Bulog membatasi jumlah pembelian dengan alasan pemerataan.

Harga ikan juga masih stabil. Harga per kilogram ikan nila turun dari Rp38.000 menjadi Rp35.000, lajang Rp20.000, selar besar Rp30.000, udang kecil berkisar Rp28.000 hingga Rp50.000 tergantung jenis dan ukuran, tongkol kecil Rp20.000, patin Rp25.000, mas Rp36.000, jelawat Rp50.000, bandeng Rp30.000 dan bawal Rp65.000.

Pasokan cukup lancar sehingga membuat harga stabil. Kondisi seperti ini tidak hanya membuat senang pembeli, tetapi juga pedagang karena daya beli masyarakat tetap tinggi.

"Mudah-mudahan saja pasokan tetap lancar sehingga harga tetap stabil. Kalau pasokan terganggu, biasanya harga akan naik karena stok menipis," kata Maria, salah seorang pedagang.

Sementara itu, keberadaan pasar penyeimbang yang merupakan hasil kerja sama pemerintah daerah dengan Bulog Sub Divisi Regional Sampit, dirasakan cukup membantu masyarakat karena harga jualnya terjangkau.

Kini masyarakat sudah ada pilihan membeli sembako seperti beras, gula, daging, minyak goreng dan lainnya dengan harga terjangkau. Tidak heran jika pasar penyeimbang yang berlokasi di Jalan Achmad Yani Sampit makin diminati masyarakat.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Redy Setiawan mengatakan, pasar penyeimbang didirikan memang untuk membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau.

Pasar penyeimbang diharapkan 
diharapkan membawa pengaruh terhadap stabilisasi harga kebutuhan pokok. Pasar ini juga menjadi bagian dalam upaya mengendalikan inflasi di Sampit. 

"Harga kebutuhan pokok saat ini cukup stabil. Bahkan ada beberapa komoditas yang harganya turun," demikian Redy.