Pertumbuhan pesat BUMDes di Kalteng bantu atasi masalah pengangguran

id Fokus group discussion, fgd, pemerintah provinsi kalimantan tengah, pemprov kalteng, gubernur kalteng sugianto sabran, tiga tahun kepemimpinan sohib

Pertumbuhan pesat BUMDes di Kalteng bantu atasi masalah pengangguran

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengunjungi permukiman padat penduduk di Kota Palangka Raya, Selasa, (21/5/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Pertumbuhan pesat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kalimantan Tengah, memiliki peranan penting untuk menciptakan lapangan kerja baru sekaligus menjawab tantangan persoalan pengangguran.

"Dari tahun ke tahun, jumlahnya terus bertambah, hingga akhirnya kini memiliki jumlah total sebanyak 910 BUMDes," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kalteng Hamka di Palangka Raya, Rabu.

Hamka menjelaskan, 910 BUMDes itu melibatkan sebanyak 3.250 orang, terdiri dari pengurus sebanyak 2.927 orang dan tenaga kerja sebanyak 323 orang. Keberadaan mereka di masing-masing BUMDes, tentunya saling mengisi dan bantu untuk meningkatkan kualitas dan pencapaian usaha yang dijalankan.

Kondisi BUMDes di Kalteng diklaim sehat, hal itu dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes) yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Dimulai sejak 2015, kontribusi BUMDes terhadap PADes adalah sebesar Rp10 juta, meningkat menjadi Rp74 juta lebih pada 2016, Rp310 juta lebih pada 2017 hingga mencapai Rp630 juta lebih pada 2018 lalu.

"BUMDes di Kalteng terbagi dalam empat kriteria berbeda, yakni sebanyak 530 dasar, 346 tumbuh, 33 berkembang dan satu mandiri," paparnya.

Hamka menyebut, dari data yang pihaknya miliki, kabupaten dengan jumlah BUMDes terbanyak adalah Kapuas dengan 185 unit dan paling sedikit adalah Sukamara yakni delapan unit. Semuanya tetap menjadi perhatian dari pihaknya, untuk dibenahi dan terus ditingkatkan jumlah maupun kualitasnya.

Di setiap tahunnya, pihaknya terus mendorong agar semua desa memiliki BUMDes. Selain itu pemerintah kabupaten dan kota melalui DPMD, diminta rutin dan berkala membina pemerintah desa maupun pengurus BUMDes agar mampu mengikuti kemajuan zaman dan berinovasi.

"Agar BUMDes bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal, kami pun mendorong agar terbentuknya Asosiasi BUMDes," jelas Hamka.

Asosiasi BUMDes berguna sebagai wadah yang menghimpun BUMDes di seluruh wilayah dan menjadi sarana komunikasi yang memfasilitasi penguatan dan pengembangan BUMDes.