Pemkab Barito Utara sosialisasi gerakan satu rumah satu Jumantik

id jumantik barito utara,sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik,dinas kesehatan barito utara

Pemkab Barito Utara sosialisasi gerakan satu rumah satu Jumantik

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Barito Utara Hendro Nakalelo foto bersama usai pembukaan sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik, di aula BappedaLitbang Muara Teweh, Selasa (21/5/2019). (Istimewa)

Muara Teweh (ANTARA) - Pemerinah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan sosialisasi program satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik) untuk menekan angka demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini.

Kasus DBD di Kabupaten Barito Utara terjadi secara fluktuatif, pada 2016 lalu angka kesakitan DBD sebesar 276 kasus,  2017 turun menjadi 118 kasus, namun pada 2018 kembali meningkat menjadi 150 kasus, kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Barito Utara Hendro Nakalelo di Muara Teweh, Rabu.

"Hal ini terjadi karena adanya peningkatan curah hujan disaat musim penghujan sehingga terjadi peningkatan kepadatan jentik. Dengan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik diharapkan setiap rumah memiliki jumantik yang melaksanakan kegiatan 3M plus dirumah masing-masing," kata Hendro Nakalelo membacakan sambutan tertulis Sekda H Jainal Abidin.

Lebih lanjut dikatakannya semua ini bertujuan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk terutama jentik nyamuk diberbagai tempat yang menjadi sarang nyamuk berkembang biak.

Jentik nyamuk dapat dicegah dengan menguras bak mandi tempat penampungan air minimal tiga kali sehari. 

"Dihimbau kepada masyarakat supaya dapat turut berpartisipasi dan mengantisipasi dengan prilaku hidup bersih," kata Hendro Nakalelo.

Jumantik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk yang berasal dari lingkungan sekitar yang secara sukarela dan mau bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan jentik nyamuk aedes aegypti di rumahnya dan melaporkan secara berkesinambungan.

Sementara Ketua Panitia Kristiani mengatakan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik ini bertujuan agar peyakit DBD yang selama ini kita takuti dapat kita cegah bersama-sama. 

"Tidak hanya melalui Dinas Kesehatan atau pihak terkait, masyarakat juga harus memiliki kesadaran dan peduli atas keadaan rumah masing-masing," katanya.