Pemudik membawa kendaraan melalui Pelabuhan Sampit terus meningkat

id Pemudik membawa kendaraan melalui Pelabuhan Sampit terus meningkat,Arus mudik,Lebaran,Angkutan lebaran,Pelabuhan Sampit,Sampit

Pemudik membawa kendaraan melalui Pelabuhan Sampit terus meningkat

Puluhan pemudik antre memasukkan kendaraan mereka ke dalam KM Kirana I yang hendak bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang, Selasa (21/5/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Peningkatan arus mudik melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah tidak hanya terjadi pada jumlah penumpang, tetapi juga pada pemudik yang membawa kendaraan pribadi.

"Pemudik yang membawa kendaraan mengalami peningkatan cukup signifikan, khususnya kendaraan roda. Kami memprediksi jumlahnya akan terus bertambah dalam setiap keberangkatan kapal," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto di Sampit, Rabu.

Setiap musim arus mudik lebaran, jumlah pemudik yang membawa kendaraan cukup tinggi, yakni mobil dan sepeda motor. PT Dharma Lautan Utama diuntungkan karena kapal mereka KM Kirana I dan Kirana III yang melayani tujuan Semarang dan Surabaya merupakan kapal jenis roro sehingga bisa mengangkut kendaraan.

Seperti saat KM Kirana I bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang pada Selasa (21/5) pagi lalu, jumlah kendaraan yang diangkut cukup banyak yaitu 60 unit, termasuk 46 unit kendaraan roda dua.

Tarif angkut kendaraan roda dua pada musim arus mudik lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah atau 2019 ini naik dari Rp450.000 menjadi Rp525.000 per unit, sedangkan tarif angkut mobil minibus pribadi juga naik yakni dari Rp3 juta menjadi Rp3.750.000 per unit.

Kenaikan tarif tiket kendaraan tidak menyurutkan minat warga untuk mudik membawa kendaraan pribadi mereka. Hal itu terbukti dari tetap tingginya jumlah kendaraan yang diangkut dalam setiap keberangkatan.

"Tarif kendaraan belum termasuk pengemudinya. Pengemudi tetap bayar sesuai dengan harga tiket penumpang. Tarif itu sudah kami umumkan sehingga calon penumpang sudah tahu," kata Hendrik.

Saat ini jumlah penumpang terus meningkat. Hendrik mengaku senang karena masyarakat makin memahami faktor kenyamanan sehingga mereka mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan penumpang, apalagi tiket sudah dijual sejak menjelang bulan suci Ramadhan.

Jainur, salah seorang calon penumpang mengaku membeli tiket sekaligus untuk kendaraan yang akan dibawanya pulang nanti. Dia selalu membawa sepeda motor saat mudik lebaran karena lebih hemat dan praktis.

"Nanti biar di kampung halaman mudah ketika hendak bersilaturahmi ke tempat keluarga atau berekreasi dengan kendaraan sendiri. Selain itu, jujur ini juga untuk penghematan dibanding nanti harus turun naik menggunakan angkutan umum," katanya.

Untuk menjaga kondisi fisik saat di perjalanan nanti, pemudik biasanya memanfaatkan tempat beristirahat yang banyak didirikan pemerintah dan pihak swasta. Jainur berharap mudik lebaran tahun ini berjalan lancar, aman dan sehat.