Ternate (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) menyebut, anggota Polisi Wanita (Polwan) bernama Bripda NOS yang ditangkap di Bandara Juanda Sidoarjo yang diduga ikut faham radikalisme, karena tinggalkan tugas tanpa seizin pimpinan.
"Memang, seluruh personel Polri siaga I di seluruh Indonesia termasuk di Polda Malut dalam operasi mantap brata Pemilu 2019. "Sehingga anggota polisi tidak dibenarkan tinggalkan tugas tanpa seizin pimpinan termasuk Bripda NOS," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Senin.
Polda Malut sendiri mengklarifikasi dan meluruskan informasi, karena berawal dari laporan yang disampaikan keluarga kalau Bripda Nesti pergi tanpa sepengetahuan mereka, sehingga anggota polwan tersebut ditangkap untuk pertanggungjawabkan perbuatannya karena berangkat tanpa izin secara lisan maupun tertulis dari pimpinannya Direskrimum Polda Malut.
Sebelumnya, Polda Jatim mengamankan Bripda NOS yang diduga mengikuti faham radikal bersama satu orang temannya dan pengamanan keduanya ini merupakan kerja sama dengan Polda Malut.
Bripda NOS bertugas di Direskrimum Polda Malut itu berangkat dari Bandara Sultan Babullah Ternate pada Minggu (26/5) sekitar pukul 09.00 wit dan tiba pukul 13.00 wit langsung diamankan tim Mapolda Jatim.
Bahkan, Bripda Nes melakukan perjalanan ke Surabaya tanpa izin dari pimpinan dan belum tahu apa yang dilakukannya di sana dan nantinya tiba baru dilakukan pemeriksaan.
Akan tetapi, Hendri Badar mengakui, Polda Malut belum mengetahui kalau bersangkutan masuk dalam faham radikal apa tidak, nantinya tiba di Ternate baru dilakukan pemeriksaan secara intensif, karena saat ini tim dari Polda Malut juga telah diberangkatkan ke Surabaya terkait dengan Bripda Nes tersebut.
"Tentunya, Bripda NOS akan diberikan sanksi tegas melalui sidang disiplin, karena meninggalkan tugas saat Polda Malut siaga I pengamanan Mantap Brata.
Akan tetapi, Kabid Humas juga belum mengetahui secara pasti bergabungnya Bripda NOS dengan sebuah organisasi Wahdah Islamiah di kawasan Salero Kota Ternate, karena bersangkutan nantinya kembali dari Kota Surabaya barulah dilakukan pemeriksaan.
Berita Terkait
FKPT Kalteng serukan mahasiswa bantu pencegahan terorisme dan radikalisme
Kamis, 7 Maret 2024 17:32 Wib
FKPT Kalteng: Moderasi agama dapat tangkal intoleran dan radikalisme
Rabu, 6 Maret 2024 21:08 Wib
Polisi di Palangka Raya cegah radikalisme dan terorisme di lingkungan pelajar
Rabu, 6 Desember 2023 17:17 Wib
Pemprov Kalteng lakukan penguatan cegah radikalisme dan terorisme
Rabu, 15 November 2023 11:20 Wib
Generasi muda ikut berperan mencegah paham intoleransi dan radikalisme
Minggu, 1 Oktober 2023 15:10 Wib
Digital media jadi sarana penyebaran narasi radikalisme
Rabu, 27 September 2023 20:27 Wib
Bupati Gumas tekankan pentingnya sinergi cegah ektremisme kekerasan
Jumat, 15 September 2023 17:48 Wib
Intoleransi adalah bibit utama radikalisme
Sabtu, 9 September 2023 15:51 Wib