BPBD Barito Selatan tetapkan status siaga darurat bencana karhutla

id BPBD Barito Selatan tetapkan status siaga darurat bencana karhutla,Kebakaran lahan,BPBD,Alip Suraya,Kemarau

BPBD Barito Selatan tetapkan status siaga darurat bencana karhutla

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Selatan, Alip Suraya. (Foto Antara Kalteng/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Barito Selatan Kalimantan Tengah menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat.

"Status siaga darurat bencana tersebut ditetapkan selama tiga bulan, dari 20 Mei hingga 25 Agustus 2019 mendatang," kata Kepala BPBD Barito Selatan Alip Suraya di Buntok, Senin.

Dia menjelaskan, siaga darurat bencana tersebut ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi dengan pemerintah provinsi. Setiap kabupaten harus mempersiapkan pencegahan bencana dan berkoordinasi dengan BPBD provinsi.

Sebagai langkah awal, BPBD telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) gabungan yang terdiri Polres, Kodim 1012 Buntok, Dinas Satpol PP, Damkar, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, dan sejumlah organisasi seperti Orari.

"Kami juga telah membuat posko siaga bencana yang berada di kantor BPBD Barito Selatan, dan anggotanya juga dari lintas instansi tersebut," jelas Alip Suraya.

Selain itu, juga akan dibentuk satuan tugas (Satgas) bencana, dan yang menentukannya adalah pejabat penentu kebijakan untuk memberikan arahan, petunjuk dan pengendalian bencana.

"Ini semua merupakan upaya yang kami lakukan untuk pencegahan bencana. Kalau memang terjadi bencana, dan kejadiannya luar biasa, maka statusnya berubah menjadi darurat bencana," ujarnya.

Alip berharap upaya pencegahan yang dilaksanakan ini dapat berjalan dengan baik, dan semuanya bisa ditanggulangi, sehingga bencana kebakaran hutan, dan lahan bisa diantisipasi sejak dini.

Alip juga mengimbau kepada masyarakat agar turut serta berpartisipasi aktif dalam memadamkan api ketika pihaknya belum tiba di lokasi kebakaran hutan dan lahan agar kebakaran tidak terus meluas.

Pemkab Barito Selatan telah memiliki relawan siaga bencana. Alip berharap setiap desa membentuk relawannya, termasuk membentuk masyarakat peduli api. Hal tersebut dilakukan supaya masyarakat bisa lebih cepat dalam menangani bencana, baik bencana alam, kebakaran maupun banjir.

"Kalau ada melihat titik api, paling tidak masyarakat bisa menghubungi kami agar kami bisa bergerak cepat menuju ke lokasi kebakaran, sehingga kebakaran bisa segera diantisipasi, dan tidak meluas," demikian Alip Suraya.