Penumpang PT DLU meningkat 10 persen tanpa terjadi penumpukan

id Penumpang PT DLU meningkat 10 persen tanpa terjadi penumpukan,Arus mudik,Angkutan lebaran,Lebaran ,Pelabuhan sampit,Kirana ,Dharma Lautan utama,Kotim

Penumpang PT DLU meningkat 10 persen tanpa terjadi penumpukan

Manajer PT DLU Cabang Sampit Hendrik Sugiharto, Manajer Usaha PT DLU Gede Mahartha dan Manajer Armada PT DLU Andre saat memantau keberangkatan KM Kirana III di Pelabuhan Sampit, Jumat (31/5/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Jumlah penumpang PT Dharma Lautan Utama di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah selama arus mudik lebaran 1440 hijriah ini meningkat sekitar 10 persen dibanding tahun lalu, namun penumpukan penumpang berhasil dicegah.

"Kami menjalankan program harga tiket bertingkat yang tujuannya untuk pemerataan pemudik. Kalau membeli tiket sejak jauh-jauh hari malah ada potongan harga. Harapannya bagi mereka yang pekerjaannya sudah selesai maka bisa mudik lebih awal. Dan terbukti sekarang ini tidak terjadi penumpukan penumpang yang luar biasa," kata Manajer Usaha PT Dharma Lautan Utama Gede Mahartha R di Pelabuhan Sampit, Jumat.

Gede Mahartha didampingi Manajer Armada Andre dan Manajer Cabang Sampit Hendrik Sugiharto memantau pelayanan penumpang arus mudik di Pelabuhan Sampit. Dia memeriksa kondisi penumpang di dalam KM Kirana III yang akan bertolak menuju Surabaya.

Pemantauan ini rutin dilakukan, terlebih memasuki puncak arus mudik lebaran seperti saat ini. Tujuannya untuk memastikan semua sarana, armada dan pelayanan berjalan baik sehingga mampu memuaskan penumpang.

PT Dharma Lautan Utama mengoperasikan dua kapal untuk melayani arus mudik di Pelabuhan Sampit yaitu KM Kirana I dan KM Kirana III dengan tujuan Semarang dan Surabaya. Sekitar pukul 10.00 WIB KM Kirana III diberangkatkan menuju Surabaya dengan mengangkut 1.028 penumpang dan puluhan kendaraan roda dua, kendaraan keluarga serta pengangkut logistik.

Berdasarkan data sejak awal Ramadhan hingga hari ini, PT Dharma Lautan Utama sudah mengangkut lebih dari 8.600 penumpang dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang dan Surabaya.

Perusahaan ini masih memiliki tiga jadwal keberangkatan yaitu dua kali tujuan Surabaya dan satu tujuan ke Semarang. Jadwal keberangkatan arus mudik terakhir yaitu 3 Juni nanti dengan tujuan Surabaya. 

Dengan melihat kondisi di lapangan, Gede Mahartha yakin seluruh pemudik akan terangkut. Penumpang diminta memastikan sudah membeli tiket sebelum berangkat ke pelabuhan agar ada kepastian keberangkatan mereka.

PT Dharma Lautan Utama berupaya meningkatkan pelayanan dengan memberlakukan penjualan tiket secara online. Calon penumpang bisa dengan mudah membeli tiket melalui online sehingga mereka sudah ada kepastian tanggal keberangkatan.

Untuk mencegah penumpukan penumpang saat masuk ke terminal penumpang Pelabuhan Sampit, PT Dharma Lautan Utama sudah mengoperasikan Masin 'Cek In Mandiri' sehingga penumpang bisa langsung melaporkan kedatangan mereka dan mendapatkan tiket melalui mesin tersebut, tanpa harus antre di loket.

PT Dharma Lautan Utama juga memberlakukan kenaikan tiket untuk keberangkatan menjelang lebaran. Tujuannya adalah untuk pemerataan muatan agar penumpang tidak menumpuk di hari-hari terakhir menjelang lebaran.

"Tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penumpang tidak perlu berdesakan dan yang terpenting adalah kepastian terangkut. Mudah-mudahan kami bisa terus melayani lebih baik. Mudah-mudahan penumpang bisa terangkut semua," harap Gede Mahartha.

Sementara itu Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto menambahkan, pihaknya sudah jauh-jauh hari mensosialisasikan jadwal keberangkatan kapal selama Ramadhan sehingga penumpang bisa merencanakan kepulangan mereka dan segera membeli tiket.

"Alhamdulillah masyarakat sudah sadar sehingga sejak awal bulan puasa mereka memprogramkan mudik lebih awal. Ini juga sangat membantu sehingga penumpang tidak menumpuk menjelang lebaran," kata Hendrik.

Terkait pemberlakuan kenaikan harga tiket menjelang lebaran, kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurai penumpang. Hendrik bersyukur karena cara itu efektif karena penumpukan penumpang saat puncak arus mudik ini bisa dicegah meski jumlah penumpang secara umum meningkat.