Perbankan pastikan ATM berfungsi dengan baik selama libur Lebaran

id Perbankan pastikan ATM berfungsi dengan baik selama libur Lebaran,ATM,perbankan

Perbankan pastikan ATM berfungsi dengan baik selama libur Lebaran

Ilustrasi (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menyampaikan imbauan kepada perbankan agar meningkatkan kualitas pengelolaan uang dan memastikan uang yang beredar layak dan cukup pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk memenuhi kebutuhan nasabah, terutama pada  saat libur panjang Idul Fitri 1440 Hijriah.

"Bank-bank harus memastikan uang layak edar. Jangan sampai ada masyarakat yang mengeluh di ATM terdapat uang yang tidak layak edar," kata Kepala Tim Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Teguh Triyono di Ambon, Sabtu.

Ia menyatakan selama liburan ATM harus dipastikan berfungsi dengan baik dan uangnya cukup.  "Secara teori uang-uang yang dimasukkan ke dalam ATM adalah uang-uang sudah layak edar," katanya.

Sejalan dengan peningkatan jumlah uang beredar, kata dia,  maka potensi peredaran uang palsu juga meningkat. Selama Ramadhan ini, diakuinya, pengaduan maupun laporan masyarakat langsung ke BI maupun perbankan mengenai uang palsu relatif minim.

BI bekerja sama dengan perbankan telah melakukan sosialiasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan slogan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) agar masyarakat terhindar dari uang palsu.

Selain itu BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), kata Teguh, juga mengimbau kepada masyarakat agar berbelanja dengan bijak dalam memenuhi kebutuhan hari raya, guna membantu pemerintah mengendalikan inflasi akibat permintaan yang melonjak.

Selama ini, lanjut dia, distributor yang dianggap sering melakukan penimbunan, namun masyarakat bisa melakukan penimbunan barang dengan cara membeli secara berlebihan.

"Kami minta jangan belanja berlebihan, sebab membuat sirkulasi maupun distribusi barang menjadi tidak sehat dan bisa meningkatkan potensi aksi ambil untung oleh pedagang ataupun pengumpul," ujar Teguh

"Pedagang akan menaikkan harga bila masyarakat berbelanja secara berlebihan sementara stok tetap, dan itu mengakibatkan terjadinya inflasi," katanya.