Jangan pernah ganti Pancasila, kata Tokoh Masyarakat Kalteng

id provinsi kalimantan tengah,kalteng,tokoh kalteng,tokoh kalimantan tengah,pancasila,hari lahir pancasila,peringatan hari lahir pancasila,sabran achmad

Jangan pernah ganti Pancasila, kata Tokoh Masyarakat Kalteng

Ilustrasi - Pancasila. (Ist)

Palangka Raya (ANTARA) - Tokoh masyarakat sekaligus salah seorang pendiri Provinsi Kalimantan Tengah Sabran Achmad mengingatkan sekaligus meminta, seluruh elemen masyarakat bergerak dan bertindak nyata dalam menjaga serta membumikan Pancasila, agar tetap menjadi ideologi atau dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Apabila ada pihak-pihak yang mencoba untuk mengganti Pancasila dengan Ideologi lain, maka semua harus bergerak dan bersatu melawannya, kata Sabran saat menghadiri upacara memeringati Hari Lahir Pancasila di Tugu Soekarno Kota Palangka Raya, Sabtu.

"Pancasila merupakan ideologi yang mampu bahkan telah terbukti mempersatukan berbagai keragaman etnis, suku, agama, kepercayaan dan budaya di Indonesia. Jadi, jangan pernah mengganti Pancasila dengan ideologi ataupun paham lainnya," tegas dia.

Menurut pria yang pernah menjabat Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu, Pancasila bukan hal baru bagi masyarakat Suku Dayak. Sebab, nilai-nilai falsafah huma betang yang dianut nenek moyang masyarakat Suku Dayak nyaris sama dengan Pancasila.

Dia mengatakan sebelum Pancasila ada, masyarakat Dayak sudah mengenal persatuan melalui musyawarah yang disebut Pakat Dayak.  Huma atau rumah Betang yang menjadi tempat tinggal masyarakat Suku Dayak, bisa dihuni oleh berbagai orang dengan latarbelakang, baik agama maupun kepercayaan berbeda-beda.

"Biarpun berbeda latarbelakang, tapi masyarakat Suku Dayak bisa hidup harmonis dalam satu rumah. Selalu adil dalam berbagai, dan kedudukan para penghuni huma betang juga sama serta saling menghargai. Tak ada beda membedakan," kata Sabran.

Di tempat yang sama, Asisten II Setda Kalteng Nurul Edy menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi terus berupaya memperkuat moralitas serta nilai-nilai Pancasila terhadap aparatur sipil negara (ASN). Langkah itu dilakukan untuk menangkal dan menghindari ASN terpapar paham diluar Pancasila.

"Hal sederhana yang telah dan akan terus Pemprov lakukan yakni memberi pencerahan dari sisi kegamaan dan sisi ideologi bangsa," kata Edy.

Pria yang Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalteng ini menambahkan, nilai-nilai Pancasila ini sangat penting bagi pemerintah, terutama dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan yang saat ini tengah dipacu.

"Dalam berbagai kesempatan, pemerintah sering mengundang tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama untuk memberikan penguatan paham ideologi bangsa tersebut," demikian Edy.