Pemudik disiapkan shalat Idul Fitri di atas kapal

id Pemudik disiapkan shalat Idul Fitri di atas kapal,Arus mudik,Lebaran ,Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur,Pelni,Pelabuhan Sampit ,Agus suprijatno

Pemudik disiapkan shalat Idul Fitri di atas kapal

Penumpang KM Binaiya antre masuk ke dalam kapal. Mereka merupakan pemudik terakhir yang diberangkatkan dari Pelabuhan Sampit, Selasa (4/6/2019) dini hari. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - PT Pelni akan menggelar shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di atas KM Binaiya agar pemudik asal Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang ada di kapal itu bisa tetap melaksanakan shalat meski sedang berada di tengah laut.

"Kalau di kapal, pasti mengadakan shalat Idul Fitri. Seperti biasa. Pelaksanaannya seperti shalat Idul Fitri di darat," kata Kepala PT Pelni Cabang Sampit Agus Suprijatno di Sampit, Selasa.

KM Binaiya berangkat dari Pelabuhan Sampit sekitar pukul 03.00 WIB. Kapal tujuan Semarang ini mengangkut sebanyak 853 penumpang.
KM Binaiya menjadi kapal terakhir milik Pelni yang berangkat, sekaligus kapal terakhir yang mengangkut pemudik dari Pelabuhan Sampit.

Penumpang masuk ke kapal secara bertahap mulai Senin (3/6) pukul 23.00 WIB hingga kapal diberangkatkan pada Selasa pukul 03.00 WIB.
Jumlah penumpang yang diberangkatkan tidak mencapai kapasitas maksimal kapal yang mendapat dispensasi mengangkut hingga 1.600 penumpang. Hal itu lantaran warga memilih keberangkatan kapal sebelumnya yang lebih awal agar bisa melaksanakan shalat Idul Fitri di kampung halaman.

Penumpang KM Binaiya umumnya mereka yang sudah tidak kebagian tiket keberangkatan kapal-kapal sebelumnya. Selain itu, ada pula pekerja yang baru cuti karena harus menyelesaikan pekerjaan sehingga mereka baru bisa mudik menggunakan keberangkatan kapal terakhir tersebut.

"Tapi jumlah ini juga sudah cukup lumayan. Mereka akan berlebaran di laut. Jadi kalau perkiraan berangkat pukul 03.00 WIB tanggal 4 Juni maka sampainya tanggal 5 Juni pagi menuju tengah hari. Waktu tempuh kan sekitar 30 jam dari sini ke Semarang," jelas Agus.

Selama bulan suci Ramadhan ini, PT Pelni mengangkut sekitar 12.853 penumpang tujuan Semarang dan Surabaya. Mereka diangkut menggunakan lima kapal yaitu KM Kelimutu, KM Leuser, KM Egon, KM Lawit dan KM Binaiya.

Jika dibanding tahun lalu, terjadi kenaikan penumpang PT Pelni sekitar 10 persen dibanding tahun lalu. Ini diakui salah satunya imbas dari tingginya harga tiket pesawat sehingga penumpang ramai-ramai beralih ke kapal laut.

Agus bersyukur penyelenggaraan arus mudik di Pelabuhan Sampit berjalan aman, tertib dan lancar. Dia berterima kasih atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan arus mudik lebaran.

Sementara itu Ibrahim, salah seorang pemudik mengaku baru bis mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri karena masih ada pekerjaan yang harus dituntaskannya. Dia mengaku senang masih bisa tetap mudik ke kampung halaman merayakan lebaran.

"Namanya juga kerja, jadi harus menyelesaikan tugas dulu, baru bisa mudik lebaran. Yang penting tetap bisa mudik merayakan lebaran di kampung halaman," demikian Ibrahim.