Pemuda gangguan jiwa tewas tenggelam di DAS Kapuas

id Pemuda gangguan jiwa tewas tenggelam di DAS Kapuas,tenggelam,kapuas,Kasat Satpol Airud Polres Kapuas AKP Puji Widodo

Pemuda gangguan jiwa tewas tenggelam di DAS Kapuas

Keluarga korban Muhamnad Kadafi (22) menangis ketika meliahat anaknya yang meniggal dunia akibat tenggelam di DAS Kapuas saat berada di rumah sakit setempat, Rabu (5/6/2019). (Foto Satpol Airud Polres Kapuas)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Seorang pemuda bernama Muhamnad Kadafi (22) warga Jalan Trans Kalimantan km 1 Desa Pulau Mambulau Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah ditemukan tewas tenggelam di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas, Rabu (5/6/2019).

"Pemuda tenggelam tersebut berhasil ditemukan setelah satu jam lebih oleh pihak polisi air dan sejumlah warga setempat," kata Kasat Satpol Airud Polres Kapuas AKP Puji Widodo, Kamis.

Puji Widodo menjelaskan, sekitar pukul 10.30 WIB korban mandi di sungai dan berenang sekitar 7 meter ke tengah sungai, setelah itu korban kembali lagi ke dermaga. Namun, tidak beberapa lama korban kembali melompat ke dalam sungai dan berenang ke tengah sungai sekitar 10 meter hingga tidak kembali dan sudah tenggelam.

Selanjutnya, setelah dilakukan pencarian oleh Satpol Airud Polres Kapuas bersama warga terhadap korban, akhirnya ditemukan sekitar pukul 11.45 WIB dalam kondisi tidak bernyawa lagi dan korban langsung di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.

Sementara dalam pencarian korban saat itu, Satpolairud Polres kapuas, dibantu ABK KP 2007 Ditpolairud Polda Kalteng, relawan BPK Seroja Indah dan masyarakat sekitar.

"Dari pengakuan orang tua korban, bahwa korban Muhammad Kadafi mengalami depresi atau gangguan jiwa semenjak lulus dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA)," ucap Puji Widodo.

Atas kejadian ini, kata Puji Widodo, orang tua korban meminta agar tidak dilakukan visum dan sudah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah atas kejadian yang menimpa anaknya itu. 

"Setelah dibawa ke rumah sakit, mayat korban langsung dibawa pulang oleh orang tua korban," demikian Puji Widodo.