BPBD Kotim imbau korban banjir waspada

id BPBD Kotim imbau korban banjir waspada,Badan penanggulangan bencana daerah,BPBD,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit ,Muhammad Yusuf

BPBD Kotim imbau korban banjir waspada

Kondisi banjir di Desa Tumbang Mujam Kecamatan Tualan Hulu, Minggu (9/6/2019) siang. (Foto Pemdes Tumbang Mujam)

Sampit (ANTARA) - Banjir di Desa Tumbang Mujam Kecamatan Tualan Hulu menjadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, khususnya untuk langkah penanganan korban banjir.

"Sudah ada laporan masuk kepada kami. Saat ini kami berkoordinasi mendata di lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf di Sampit, Minggu.

Banjir dilaporkan terjadi di Desa Tumbang Mujam akibat hujan deras yang mengguyur desa itu beberapa hari terakhir. Meski berada di kawasan hulu sungai, namun curah hujan yang tinggi membuat luapan sungai merendam permukiman warga setempat.

Informasi kondisi banjir yang cukup dalam itu dengan cepat menyebar, meski untuk mencapai Kecamatan Tualan Hulu membutuhkan waktu sekitar empat jam. Beberapa foto yang menunjukkan parahnya banjir pun beredar di media sosial.

Berdasarkan informasi pemerintah desa setempat, kedalaman air pada Minggu siang sekitar 160 cm. Di beberapa titik, air merendam sejumlah rumah sehingga warga harus menyelamatkan barang ke tempat yang lebih tinggi agar tidak rusak akibat terendam banjir.

Banjir memang sudah pernah melanda beberapa desa di Kecamatan Tualan Hulu, termasuk Desa Tumbang Mujam. Banjir selalu mengancam saat intensitas hujan meningkat saat musim hujan.

Januari 2018 lalu, Desa Tumbang Mujam termasuk dari lima desa di Kecamatan Tualan Hulu yang terendam banjir. Meski pernah menghadapi situasi ini, namun masyarakat tetap khawatir banjir bertambah parah karena hujan masih sering terjadi di kawasan itu.

BPBD Kotawaringin Timur terus memantau perkembangan banjir di Desa Tumbang Mujam. Pemerintah kecamatan dan desa diminta aktif berkoordinasi serta menginformasikan kondisi di lapangan.

Koordinasi sangat dibutuhkan karena akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan. Jika terjadi kondisi yang mengkhawatirkan maka bisa cepat ditindaklanjuti sehingga bencana banjir tidak sampai menimbulkan korban.

"Kami meminta masyarakat selalu waspada. Utamakan keselamatan diri dan keluarga. Kami terus memantau kondisinya," kata Yusuf.

Tidak hanya di Desa Tumbang Mujam, masyarakat yang daerahnya berada di dataran rendah atau langganan banjir, juga harus waspada. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika H Asan Sampit, hujan masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Kotawaringin Timur hingga sepekan ke depan.