Banjir di Kotim meluas akibat curah hujan tinggi

id Banjir di Kotim meluas akibat curah hujan tinggi,Banjir,Kotawaringin Timur,Kotim,BPBD,Ujung Pandaran

Banjir di Kotim meluas akibat curah hujan tinggi

Banjir merendam 40 rumah nelayan di Desa Ujung Pandaran akibat hujan lebat yang berlangsung sejak Rabu (12/6) sore hingga Kamis (13/6) siang. Kedalaman air akan bertambah jika hujan tidak kunjung reda. (Foto BPBD Kotim)

Sampit (ANTARA) - Banjir yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah meluas dan desa yang terendam juga bertambah akibat hujan yang terus terjadi.

Kepala Bagian Pencegahan dan Kesiap Siagaan BPBD Kotawaringin Timur Punding di Sampit, Kamis menyebutkan, curah hujan masih cukup tinggi sehingga sebaran daerah terendam banjir terus meluas.

"Sebelumnya banjir merendam empat di wilayah Kecamatan Tualan Hulu, kini banjir telah meluas hingga ke Desa Barunang Miri, Kecamatan Parenggean," tambahnya.

Akibat banjir tersebut ruas jalan di Desa Barunang Miri terendam sedalam 40 cm. Belum ada keluhan dari masyarakat. Sejumlah permasalahan masih dapat ditangani oleh pihak pemerintah desa dan kecamatan.

Banjir belum terlalu mengganggu aktivitas warga, meski demikian masyarakat diminta untuk tetap waspada karena kedalaman air bisa terjadi sewaktu-waktu. 

"Jika hujan terus terjadi, tidak menutup kemungkinan kedalaman air akan bertambah. Untuk itu hal ini perlu diwaspadai warga. Jika perlu, lebih baik warga untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.

Punding juga meminta kepada warga empat desa yang terendam banjir sejak Minggu (10/6)  yakni Desa Sebungsu, Tumbang Mujam, Mirah dan Luwuk Sampun, Kecamatan Tualan Hulu tetap waspada.

Sementara itu, berdasarkan informasi terbaru banjir juga merendam puluhan rumah di Kecamatan Teluk Sampit. Bahkan air telah masuk ke dalam rumah warga.

Camat Teluk Sampit Juliansyah mengatakan, banjir terjadi akibat guyuran hujan lebat yang berlangsung sejak Rabu (12/6) sore hingga Kamis (13/6) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

"Untuk saat ini ada sebanyak 40 rumah warga yang terendam banjir, dan semuanya di kawasan kampung nelayan. Kedalaman air berkisar antara 35 cm sampai 50 cm. Selain rumah warga, banjir juga merendam kantor kecamatan dan puskesmas," terangnya.

Juliansyah mengaku sudah melaporkan kejadian itu kepada BPBD kabupaten dan pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Dia berharap kejadian tersebut mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten.