Arus balik masih ramai, 4.073 penumpang tiba di Pelabuhan Sampit

id Arus balik masih ramai, 4.073 penumpang tiba di Pelabuhan Sampit,Arus mudik,Lebaran,Pelabuhan Sampit,Pelni,Kirana,DLU

Arus balik masih ramai, 4.073 penumpang tiba di Pelabuhan Sampit

Penumpang terlihat KM Leuser tiba di Pelabuhan Sampit, Jumat (14/6/2019) sore. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Arus balik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terus mengalir dengan jumlah penumpang yang cukup banyak.

"Saat ini tiba tiga kapal, nanti malam satu kapal. Jumlah penumpangnya masih cukup tinggi," kata Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Sutarmo di Pelabuhan Sampit, Jumat.

Sejak siang hingga tengah malam, ada empat kapal dari Semarang dan Surabaya tiba di Pelabuhan Sampit. Dua kapal milik PT Dharma Lautan Utama yaitu KM Kirana I dan Kirana III, serta dua kapal milik PT Pelni yaitu KM Leuser dan KM Kelimutu.

Empat kapal tersebut membawa ada 4.073 penumpang yang diturunkan di Pelabuhan Sampit. Selain itu, ada sejumlah kendaraan yang juga dibawa oleh dua kapal milik PT Dharma Lautan Utama.

Tiga kapal yang tiba pada Jumat sore yaitu KM Kirana I yang membawa 671 penumpang, KM Kirana III membawa 682 penumpang dan KM Leuser membawa 1.371 penumpang. Sementara itu, KM Kelimutu yang membawa 1.349 penumpang diperkirakan tiba di Pelabuhan Sampit pada tengah malam.

Arus penumpang turun ke pelabuhan berjalan lancar dan tertib. Petugas gabungan tetap berjaga untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang yang saat ini memasuki masa arus balik Lebaran. 

Kedatangan kapal ke Pelabuhan Sampit hari ini terlambat dari waktu yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu lantaran kapal sempat tertahan di muara sungai karena tidak bisa masuk ke alur karena Sungai Mentaya sedang surut sehingga harus menunggu sungai pasang.

"Tertahan di muara  akibat pasang surut, tapi keterlambatan itu masih batas toleransi. Kita tahu alur kita ini kan memang tergantung arus pasang surut. Hanya selisih sekitar 30 menit, jadi kami anggap masih tepat waktu," kata Sutarmo.

Sementara itu, arus balik melalui Pelabuhan Sampit diprediksi akan berlangsung hingga lebih dari satu bulan setelah Lebaran. Banyak pemudik yang umumnya merupakan pekerja di perkebunan kelapa sawit dan pedagang, memilih menghabiskan waktu lebih lama di kampung halaman sebelum mereka kembali ke Kotawaringin Timur.

Jumlah penumpang saat arus balik diprediksi akan lebih banyak dibanding saat arus mudik lalu. Fenomena itu terjadi setiap tahun, yakni banyak pencari kerja datang untuk mengadu nasib di Kotawaringin Timur.