Gubernur ajak masyarakat Kalteng bercocok tanam pangan

id provinsi kalimantan tengah,kalteng,gubernur kalteng,bibit cabai,sugianto sabran,pemprov berikan bibit cabai

Gubernur ajak masyarakat Kalteng bercocok tanam pangan

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran memberikan bibit cabai kepada perwakilan masyarakat di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Minggu (16/6/2019). (Foto Antara Kalteng/Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengajak masyarakat di seluruh kabupaten/kota memanfaatkan pekarangan rumah dengan bercocok tanam jenis pangan, karena dapat meringankan pengeluaran keluarga sekaligus membantu pemerintah mengendalikan inflasi.

Menciptakan ketahanan dan memenuhi kebutuhan ketahanan pangan tidak harus bercocok tanam di lahan yang sangat luas dan hanya bergantung kepada pemerintah, kata Sugianto di Palangka Raya, Senin.

"Memanfaatkan lahan pekarangan rumah, masyarakat bisa memulai membuat ketahanan pangan dengan skala kecil. Apalagi tanah di Kalteng relatif subur untuk berbagai jenis tanaman pangan," ucapnya.

Orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu terlena dengan sumber daya alam (SDA) yang Kalteng. Dan, jangan hanya selalu berpikir menebang pohon atau menggali tanah, langsung dapat uang.

"Sudah saatnya kita memanfaatkan lahan yang ada dipekarangan rumah bercocok tanam. Tak perlu banyak-banyak, setidaknya mampu memenuhi kebutuhan keluarga sewaktu-waktu," kata Sugianto.

Sebagai bukti keseriusan dalam mendukung pengembangan pertanian di tingkat keluarga, Pemerintah Provinsi Kalteng melalui dinas terkaitnya membagikan 1.000 bibit cabai secara gratis kepada masyarakat. Pembagian bibit gratis tersebut dilaksanakan pada Minggu (16/6/2019).

Baca juga: Pecahkan rekor MURI, ini harapan Gubernur terhadap tanaman jagung di Kalteng

Sugianto mengatakan dipilihnya bibit pohon cabai karena komoditas itu paling sering dicari masyarakat, dan perawatannya tidak terlalu sulit. Ditambah lagi, sektor petanian dan ketahanan pangan ini sangat diperlukan pemerintah. Maka dari itu, pengembangannya wajib dilakukan dari skala kecil dalam lingkup rumah tangga.

“Karena ke depan yang menguasi pertahanan itu adalah pangan. Kalau dari TNI dan Polrinya kuat, tapi pertanian dan pangannya lemah maka percuma juga. Karena pangan ini menjadi satu untuk daya tahan,” katanya.

Perkembangan hasil pertanian pangan di Kalteng sendiri sampai sekarang sudah cukup baik dan cenderung mengalami peningkatan, khususnya padi yang sudah mampu surplus. Untuk produk pangan lain, seperti bawang dan cabai akan terus dikembangkan setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah.

"Tanah kita subur, jadi produk pangan ini kalau dikembangkan sangat besar hasilnya. Maka dari itu, saya mengajak masyarakat untuk tidak malu bertani, ciptakan ketahanan pangan untuk tingkat keluarga," demikian Sugianto.

Baca juga: Rekor MURI bakar jagung diharapkan memotivasi petani Barito Utara