332 rumah warga tujuh desa di Kotim terendam banjir

id pemkab kotim,pemerintah kabupaten kotawaringin timur,sampit,banjir,bukit santuai,ratusan rumah terendam,luapan sungai mentaya,badan penanggulangan ben

332 rumah warga tujuh desa di Kotim terendam banjir

Rumah warga dan sejumlah fasilitas umum di tujuh desa di Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur, dalam beberapa hari terakhir terendam banjir sedalam 150 sentimeter. (Foto BPBD Kotim)

Sampit (ANTARA) - Sebanyak 332 rumah warga di tujuh desa Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terendam banjir akibat meluapnya sungai Mentaya karena tingginya curah hujan di daerah hulu.

"Berdasarkan laporan pemerintahan desa dan Kecamatan Bukit Santuai, kedalaman air saat ini mencapai hingga 150 sentimeter," Kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logisltik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Yephi Hartady di Sampit, Rabu.

Tujuh desa di wilayah Kecamatan Bukit Santuai yang terdampak banjir itu, meliputi Tewaihara sebanyak 36 rumah terendam banjir dengan kedalaman air dalam rumah berkisar antara 20-30 sentimeter.

Kemudian Tumbang Getas sebanyak 90 rumah, Tumbang Sepia sebanyak 26 rumah dan Tumbang Torung sebanyak 130 rumah warga yang terendam banjir dengan kedalaman air berkisar antara 20-30 sentimeter.

Selanjutnya banjir di Lunuk Bagantung merendam sebanyak 50 rumah, serta Tumbang Batu dan Tumbang Penyahuan hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti jumlah rumah yang terendam. Pendataan masih terus dilakukan oleh tim di lapangan.

Ia menjelaskan, tidak ada korban jiwa dan tidak ada korban banjir yang mengungsi. Warga setempat lebih memilih bertahan dirumahnya masing-masing dari pada harus mengungsi untuk sementara waktu.

"Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti bangunan puskesmas dan rumah dinas petugas kesehatan," terangnya.

Berdasarkan Informasi dan laporan yang pihaknya terima, banjir belum mengganggu aktivitas warga. Kondisi di lapangan akan terus pihaknya pantau setiap saat dan menunggu laporan susulan terkait perkembangan selanjutnya.

BPBD Kotawaringin Timur bersama pemerintahan kecamatan dan desa terus melakukan koordinasi untuk menangani kondisi tersebut. Pihaknya juga mengimbau kepada warga, supaya waspada dan mengamankan keluarga serta harta bendanya.