Dinkes periksa kesehatan gratis bagi para perokok di Kapuas, ini hasilnya!

id Dinkes periksa kesehatan gratis bagi para perokok di Kapuas

Dinkes periksa kesehatan gratis bagi para perokok di Kapuas, ini hasilnya!

Salah satu warga Kapuas Kalimantan Tengah, saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan smoker analiser oleh Dinas Kesehatan Kalteng. (Foto Antara Kalteng/All Ikhwan)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, melakukan pemeriksaan secara gratis kepada masyarakat yang perokok aktif maupun pasif di daerah setempat.

"Melalui salah satu program penanggulangan penyakit tidak menular, diantaranya dengan cara pembinaan kawasan tanpa rokok, seperti di puskesmas, rumah sakit dan sekolah. Kegiatan tersebut berlangsung di tiga lokasi berbeda yang kita datangi dalam kegiatan ini mulai dari Puskesmas Selat, Puskesmas Melati dan Rumah Sakit dr Soemarno Sostroadmojo Kuala Kapuas," kata Staff Pelaksana Seksi Penyakit Tidak Menular Dinkes Provinsi Kalteng Irwin di Kuala Kapuas, Rabu.

Irwin mengatakan, dengan di lakukannya pemeriksaan gratis ini masyarakat bisa memahami dan mengerti bahwa kawasan tanpa rokok bukan berarti melarang orang merokok, tetapi  kawasan yang mana menyediakan udara bersih tanpa asap rokok bagi orang yang tidak merokok.

Dalam kegiatan itu juga, pihaknya melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kadar CO2 bagi perokok aktif maupun pasif, baik pegawai puskesmas atau rumah sakit serta bagi masyarakat atau pasien yang ingin melakukan pemeriksaan secara gratis.

"Ada sebanyak 90 sampel yang di ambil dari di tiga lokasi berbeda baik laki laki maupun perempuan. Pengambilan sampel di lakukan sebanyak 30 orang per satu lokasi untuk melihat kondisi kadar monoksida dari asap rokok di dalam tubuh," terangnya.

Dengan di ketahuinya hasil pemeriksaan dengan menggunakan smoker analiser tersebut, Irwin berharap bisa memotivasi orang yang merokok untuk mengurangi bahkan berhenti merokok, terlebih sudah melihat hasil udara yang keluar dari paru parunya tidak sehat.

Irwin menerangkan, pada pemeriksaan angka yang standart normal dari angka satu sampai enam menunjukkan warna hijau dengan kondisi paru-paru di anggap normal. Sedangkan jika sudah berwarna kuning sampai merah harus waspada, dengan cara mengurangi atau berhenti merokok. 

"Angka yang muncul di smoker analiser mulai dari 1 hingga 30, bahkan saat pemeriksaan di temukan warga yang mencapai angka 32 hingga 40," katanya.