Gubernur instruksikan Disbudpar perhatikan sanggar tari khas dayak

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengaku telah mengingatkan dan mengintruksikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, agar lebih memperhatikan keberadaan sekaligus membantu pendaan kepada sanggar tari khas suku dayak yang semakin banyak tersebar di provinsi ini.

Keberadaan sanggar tari merupakan salah satu upaya mempertahankan identitas masyarakat suku dayak sekaligus melestarikan seni budaya, kata Sugianto di Palangka Raya, kemarin.

"Jangan sampai budaya dari nenek moyang kita pelan-pelan tergerus oleh waktu. Apalagi tari suku dayak di Kalteng memiliki keberagaman dan ciri khas," tambahnya.

Menurut orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu, mempertahankan keberadaan sanggar tari memerlukan sinergisitas seluruh pemerintah se-Kalteng. Sebab, bukan hanya pendanaan tapi juga pendampingan secara berkelanjutan harus dilakukan.

Sugianto mengatakan tari khas suku dayak sangat digemari di tingkat nasional, bahkan internasional, sehingga keberadaan sanggar tari sebagai wadah para penari perlu mendapat perhatian secara serius dari pemerintah. 

"Pada tanggal 17 Agustus 2017 penari asal kalteng akan tambil di Istana Negara. Ini kehormatan bagi masyarakat dan Kalteng sendiri," beber dia.

Dia pun meminta para penari yang nantinya tampil di Istana Negara, dapat menunjukan kreasi kebudayaan daerah dan lebih serius berlatih. Disbudpar Kalteng pun harus mencari pelatih yang telah memiliki banyak pengalaman terkait tarian suku dayak.

"Bisa tampil di Istana Negara itu merupakan sesuatu yang luar biasa. Jadi, semuanya harus dipersiapkan dari sekarang, dan pemerintah melalui dinas terkait akan mendukung pengembangan sanggar tari untuk kemajuannya," demikian Sugianto.