Legislator: Aksi begal karena dorongan ekonomi

id Aksi begal karena dorongan ekonomi,begal,DPRD kendari

Legislator: Aksi begal karena dorongan ekonomi

Ilustrasi - Aksi begal atau aksi kejahatan dengan kekerasan di jalan. (ANTARA/Ardika/am)

Kendari (ANTARA) - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, La Ode Azhar mengatakan, aksi begal yang sering terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dikarenakan himpitan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat.

"Akibat banyak pengangguran dan susah mencari pekerjaan, akhirnya banyak orang yang memikih jalan cepat untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu melakukan aksi begal, dan ini sebagi fenomena dan dampak akibat banyak pengangguran," kata Laode Azhar di Kendari, Selasa.

Menurut Politikus Golkar itu, selain faktor ekonomi, kurangnya peran dan kontrol orang tua kepada anak mengakibatkan anak terlantar sehingga masuk dalam pergaulan yang salah.

"Selain faktor ekonomi, aksi begal yang sangat meresahkan masyarakat ini, dikarenakan banyaknya anak yang terlantar, dan tidak adanya perhatian dari orang tuanya, termasuk kontrol orang tua," jelasnya.

Politikus Golkar itu mengatakan peran orang tua sangat penting untuk menghindari terjadinya kelompok-kelompok begal.

"Walaupun mereka punya orang tua tetapi mereka tidak terkontrol, mereka akan hidup bebas, pergaulan tidak pernah dijaga, sehingga akan mendorong anak-anak tersebut bergabung ke kelompok-kelompok begal," lanjutnya..

Laode Azhar juga mengatakan tindakan aksi begal bisa dilakukan oleh orang-orang yang iseng dan ingin mencoba. Setelah melakukan sekali dan melihat ada hasil maka pelaku aksi tersebut akan tergiur sehingga akan terus melakukannya.

"Saat ini aparat kepolisian sudah menangkap beberapa pelaku, ini respon cepat dari aparat keamanan yang harus diapresiasi. Saya harap jika ada masyarakat yang mengetahui komplotan begal agar segera dilaporkan," katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar terus berhati-hati ketika keluar rumah khususnya pada malam hari, selain itu ia meminta aparat pemerintah juga harus bertanggung jawab membersihkan anak-anak terlantar, karena tidak menuntut kemungkinan ini bagian dari mereka.

"Ini menjadi tanggung jawab kita semua, bukan hanya pihak kepolisian tapi termaksud orang tua, yaitu bagaimana melihat perkembangan pergaulan anak-anaknya sendiri sedini mungkin," tutupnya.