Legislator prihatin, ada yang merusak rumah susun di Bartim

id Dprd bartim, legislatif, tamiang layang, rumah susun sewa, depe, kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat, pupr, perusakan, pecah kaca jendela

Legislator prihatin, ada yang merusak rumah susun di Bartim

Tampak beberapa kaca jendela pecah dan sengaja dirusak, pada rumah susun sewa yang dibangun di Watas Desa Jaar, Kecamatan Dusun Timur, Barito Timur, Selasa, (25/06/2019). (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (ANTARA) - Legislator Barito Timur, Kalimantan Tengah Depe mengaku kecewa dan prihatin, terhadap rusaknya sebagian rumah susun yang sudah selesai dibangun di Watas Desa Jaar, Kecamatan Dusun Timur.

"Mendengar informasi ini kami kecewa dan prihatin, karena rumah susun itu dibangun menggunakan uang negara, yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2018," katanya di Tamiang Layang, Rabu.

Politisi Partai Demokrat itu berharap, bangunan yang akan diserahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI kepada Pemkab Bartim itu, hendaknya dijaga dan dipelihara.

Terlebih jika tahapan penyerahannya telah diselesaikan, yakni kepada pemkab melalui Dinas Perumahan dan Permukiman setempat. Harusnya dapat benar-benar dijaga, karena rumah itu diwacanakan sebagai rumah susun sewa untuk pegawai.

"Jika benar terealisasi, maka nantinya akan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah bagi Bartim. Untuk itu, bersama-sama kita jaga aset tersebut," jelasnya.

Depe juga berharap patroli malam dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan kepolisian setempat, pada lokasi bangunan rumah susun dan sekitarnya. Guna mencegah kejadian serupa agar tidak terulang.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Bartim Yumail J Paladuk mengaku, sudah mengetahui kejadian itu dan telah berkoordinasi dengan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat untuk membantu melakukan pengawasan.

"Kami juga sudah siapkan dua penjaga malam untuk berjaga-jaga disana," katanya saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut Yumail, pada rumah susun itu ada beberapa kerusakan, seperti pecah kaca jendela, bingkai jendela serta beberapa pintu. Selain perusakan, juga ada kasur yang diduga hilang.

Proyek pembangunan rumah susun telah selesai dikerjakan kontraktor pelaksana, yakni PT Nindya Karya Persero dan saat ini belum diserahterimakan karena masih dalam tahap pemeliharaan.

"Walaupun belum diserahterimakan, kami berupaya menjaga aset pemerintah tersebut. Pada 3-4 Juli 2019 nanti akan ada penyerahan aset kepada pemkab," ungkap Yumail.

Setelah diterima, maka akan dibuat regulasi tentang sewa rumah susun tersebut dan saat ini sedang diupayakan untuk pemasangan jaringan PDAM.