Mereka datang untuk menyampaikan aspirasinya, terkait hubungan industrial antara pekarja dengan perusahaan yang hingga saat ini belum ada titik temu penyelesaiannya.
"Banyak persoalan yang terjadi selama ini terhadap buruh, pertama berawal dari pengupahan buruh yang diturunkan sepihak tanpa adanya musyawarah bersama dengan harga upah di bawah UMK," ucap salah satu pekerja PT LAK Revaliani, saat ikut serta dalam aksi tersebut kepada Antara Kalteng, Selasa.
Kemudian, lanjutnya, berkaitan dengan Tunjangan Hari Raya (THR) yang dua tahun ke belakang tidak pernah didapat oleh pekerja, BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan serta lainnya yang dirasakan para pekerja memutuskan dengan semena-mena oleh perusahaan yang begerak dibidang perkebunan kelapa sawit tersebut.
"Makanya hari ini kami melakukan demo mendatangi dewan dan Kantor Bupati Kapuas untuk menyampaikan aspirasi kami terkait persoalan yang tejadi terhadap nasib buruh yang dialami selama ini tidak pernah adanya penyelesaian," katanya.
Baca juga: 700 pekerja PT LAK Kapuas mogok kerja
Perempuan yang mengaku sudah bekerja di PT LAK sejak tahun 2012 itu, berharap dengan dilakukan aksi demo ini mampu menyelesaikan tuntutan kami terkait persoalan industrial antara pekerja dan perusahaan PT LAK.
"Kita harapkan persoalan ini cepat selesai, perusahaan ada itikad baik dan terbuka hatinya untuk karyawan-karyawan dan pemerintah daerah maupun DPRD Kapuas bisa segera bertindak adil dan mendengarkan aspirasi kami," tandasnya.
Sementara itu, dalam aksi demo damai dengan konvoi berkendaraan roda dua dan dilanjutkan dengan berjalan kaki berlangsung tertib dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat.
Baca juga: SBSI Kalteng dinilai hambat mediasi antara pekerja dengan PT LAK
Dikantor DPRD Kapuas, para pendemo yang aksinya didampingi pengurus Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) saat itu tidak dapat bertemu sejumlah wakil rakyat dan hanya diterima oleh perwakilan dari sekretariat DPRD, karena sejumlah anggota DPRD sedang melakukan kunjungan kerja.
"Mohon maaf kepada bapak-bapak dan ibu-ibu, saat ini anggota DPRD sedang melaksanakan kunjungan kerja, dan apa yang disampaikan akan kami tindaklanjuti kepada anggota dewan nantinya," ucap salah satu pegawai kantor Sekretariat DPRD Kapuas yang enggan menyebutkan namanya itu, saat menyampaikan kepada para pedemo.
Satu persatu perwakilan para pendemo yang diperbolehkan masuk untuk menyampaikan aspirasinya diperiksa dan digeladah oleh petugas guna untuk memastikan para pedemo tidak membawa barang-barang yang dilarang hukum.
Usai menyampaikan aspirasi para pedemo di kantor DPRD setempat, langsung beranjak dan melanjutkan aksinya ke kantor Bupati Kapuas Jalan Pemuda Kuala Kapuas, dan disana mereka diterima oleh Asisten III Setda Kapuas dan salah satu perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja setempat.
Pihak Asisten III Setda Kapuas dalam menanggapi permasalahan ini, akan segera menyapaikannya ke Bupati Kapuas. Agar permasalahan yang menimbulkan permasalahan intern antara pekerja dan PT LAK bisa dapat dicarikan solusinya dan tetap mengacu pada aturan yang berlaku.
Baca juga: Kontra pekerja dan PT LAK, SBSI ngadu ke DPRD Kapuas
