Mesuji (ANTARA) - Ambrolnya Jembatan Pematang Panggang, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung menjadi bisnis baru berupa pungutan liar bagi para preman jalanan di Jalan Lintas Timur Sumatera itu.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa, mereka memalak sopir truk antara Rp300 ribu hingga jutaan rupiah lebih agar bisa melewati jembatan yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan tersebut.
Akibat ambrolnya jembatan itu sejak beberapa pekan lalu menyebabkan kemacetan cukup parah hingga mencapai 15 km.
Maraknya pemalakan tersebut terjadi pada Selasa siang hingga malam. Para pemalak mengarahkan sopir melewati Jalan Lintas Timur Sumatera.
Mereka juga mengaku bekerja sama dengan petugas untuk menjaga jembatan yang ambrol tersebut.
Jembatan Mesuji di Km 200 Lintas Timur ambrol pada Senin (17/6) lalu.
Sementara itu, Kementerian PU membutuhkan waktu memperbaikinya hingga pertengahan Juli 2019. Kendaraan roda empat bisa lewat jalan darurat, tetapi truk harus lewat Lintas Tengah Sumatera.
Para sopir truk umumnya mengakui memberikan uang Rp500 ribu hingga Rp1 juta lebih kepada para preman karena mereka harus memutar untuk melewati Jalan Lintas Tengah dari OKI atau Palembang.
Sementara lalu lintas pada malam hari sering bermasalah antara Tanjung Enim dan Baturaja, Sumatera Selatan.
Berita Terkait
Sejumlah warga beramai-ramai serahkan 35 pucuk senjata rakitan ke polisi
Rabu, 17 Juni 2020 17:02 Wib
Harga getah karet naik Rp1.000 per kilogram dari sebelumnya
Senin, 13 Januari 2020 10:21 Wib
Bupati nonaktif dijatuhi hukuman delapan tahun penjara
Kamis, 5 September 2019 15:35 Wib
Bupati Mesuji dituntut 8 tahun penjara terkait suap fee proyek
Jumat, 16 Agustus 2019 14:12 Wib
Polisi : Empat orang tewas dalam bentrok Mesuji
Kamis, 18 Juli 2019 0:38 Wib
Temuan Mayat Di Mesuji Lampung Masih Dioselidiki Polisi
Senin, 26 September 2016 11:27 Wib
400 Polisi Perkuat Pengamanan Polres Mesuji
Rabu, 4 September 2013 11:19 Wib