Generasi milenial Kotim diarahkan jadi pengguna internet sehat

id Generasi milenial Kotim diarahkan jadi pengguna internet sehat,Diskominfo,Kotim,Kotawaringin Timur,Multazam,Internet,Media sosial,Milenial

Generasi milenial Kotim diarahkan jadi pengguna internet sehat

Sosialisasi internet sehat di kantor Diskominfo Kotim disambut positif peserta karena membuka wawasan dan menjadi pengingat agar lebih bijak dalam menggunakan internet, Kamis (4/7/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Generasi muda atau sering disebut generasi milenial di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan diberi pemahaman dan diarahkan menggunakan internet secara sehat sehingga terhindar dari dampak negatif kemajuan teknologi tersebut.

"Tidak bisa dipungkiri gejala menghujat atau ujaran kebencian itu sangat luar biasa bahkan penetrasi di internet ini makin besar. Memang tidak bisa kita tahan, tapi paling tidak ini kembali kepada lingkungan personal kita masing-masing untuk bisa punya filter yang lebih baik," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Kamis.

Sekitar seratus peserta mengikuti sosialisasi internet sehat yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur. Peserta terdiri dari perwakilan pelajar, mahasiswa, Pramuka, organisasi kemasyarakatan dan lainnya.

Selain Multazam, hadir sebagai pembicara adalah Baryen yang merupakan Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik
Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah.

Menurut Multazam, sosialisasi seperti ini sangat penting dan harus terus dilakukan untuk mengingatkan masyarakat, khususnya generasi milenial agar menggunakan internet secara sehat dan positif. Mereka harus diarahkan pada penggunaan internet yang bermanfaat seperti untuk tujuan pendidikan maupun usaha ekonomi.

Masyarakat diharapkan bisa lebih mengetahui bagaimana berkomunikasi yang santun, baik dan positif dalam menggunakan media sosial. Masyarakat juga perlu mengetahui konsekuensi jika menggunakan internet sembarangan, apalagi sampai melanggar hukum.

Multazam menyebut, pengguna media sosial di Kotawaringin Timur umumnya masuk kategori lebih banyak menyebarkan dibanding mempublikasikan. Namun tetap saja perlu pemahaman dan pengetahuan yang benar tentang aturan agar tidak sampai ikut menyebarkan hal-hal negatif yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi orang lain maupun diri sendiri.

"Jangan serta merta menyebarkan berita-berita itu tanpa filter. Harus dipilih dan dipilah. Tentunya kemampuan literasi juga berpengaruh, sehingga ketika ada berita meresahkan maka bisa memfilter sendiri," kata Multazam.

Multazam berharap kegiatan ini bisa memberikan kontribusi kepada anak muda agar bisa menjadi generasi milenial yang lebih santun. Pengguna internet harus memilah berita yang baik dan tabayun yakni harus sering konfirmasi agar tidak salah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Baryen mengatakan, ketergantungan masyarakat dengan internet makin tinggi. 

Hasil survei menunjukkan, pengguna internet di Indonesia rata-rata menghabiskan delapan jam dalam sehari hanya untuk menggunakan internet, termasuk 7,5 jam di antaranya menggunakan media sosial.

"Perubahan ini yang perlu disikapi dengan bijak agar kita tidak terkena dampak negatifnya. Saat ini kecenderungan perubahan itu membuat kita kurang peka terhadap lingkungan sekitar dan malah peka terhadap pertemanan di dunia maya atau media sosial," demikian Baryen.