Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rudianur mendesak pemerintah kabupaten setempat memprioritaskan peningkatan akses jalan produksi hasil pertanian.
"Sebagian besar jalan produksi hasil pertanian di Kotawaringin Timur kondisinya rusak, sehingga menyulitkan petani mengangkut hasil pertanian mereka," katanya di Sampit, Kamis.
Selain jalan, jembatan yang ada di kawasan lahan pertanian juga banyak yang rusak, sebab konstruksinya terbuat dari kayu. Perbaikan dan peningkatan jalan serta jembatan merupakan kebutuhan mendesak, untuk itu penanganannya harus menjadi skala prioritas.
Terlebih kerusakan jembatan dan jalan produksi pertanian semakin parah saat musim hujan, hingga akhirnya kondisi itu semakin menyulitkan petani mengangkut hasil panen mereka.
Selain rusak, jembatan dan jalan produksi pertanian seperti di sentra penghasil padi di wilayah selatan Kotawaringin Timur juga sempit, sehingga sulit dilalui oleh kendaraan roda empat.
Maka dari itu pemerinrah kabupaten didorong, agar membuat program peningkatan jalan usaha tani masyarakat, karena akses menuju lokasi pertanian memiliki peran penting dan penentu berhasil tidaknya pertanian di wilayah itu.
"Badan jalannya sudah ada, tapi sempit dan hanya berupa tanah, jadi perlu sedikit pelebaran dan pengerasan agar petani lebih mudah membawa peralatan pertanian dan hasil panen," tegasnya.
Rudianur menilai lahan pertanian yang luas akan sia-sia dan percuma, jika tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai seperti akses jalan.
"Untuk apa lahan luas jika tidak dilengkapi dengan kemudahan akses jalan. Kami harapkan pemerintah tidak hanya bisa cetak sawah baru, namun juga mampu menyediakan infrastruktur pendukungnya," ucapnya.
Lahan pertanian di wilayah selatan Kotawaringin Timur sangat luas, bahkan jumlahnya mencapai 25.000 hektare lebih. Namun sayangnya lahan yang luas itu, masih minim fasilitas pendukung, utamanya akses jalan dan jembatan.
Sedangkan untuk peralatan pertanian seperti hand traktor, mesin tanam padi dan lainnya sudah cukup baik, hanya saja irigasi yang ada saat ini, tampaknya juga memerlukan penataan saat kemarau agar tidak mengalami kekeringan.
Berita Terkait
BMKG: Kotim memasuki pancaroba, waspada perubahan cuaca
Sabtu, 20 April 2024 16:41 Wib
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
Penumpang bus arus balik Lebaran di Sampit naik tipis
Jumat, 19 April 2024 7:14 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib