Seorang remaja ditemukan meninggal akibat terseret gelombang tinggi di Pantai Kemiren

id Pantai Kemiren,tenggelam,Seorang remaja ditemukan meninggal akibat terseret gelombang tinggi di Pantai Kemiren

Seorang remaja ditemukan meninggal akibat terseret gelombang tinggi di Pantai Kemiren

Ilustrasi - Tenggelam (ANTARA News/Handry Musa/2016)

Cilacap (ANTARA) - Seorang remaja yang hilang akibat tenggelam di Pantai Kemiren, Kelurahan Tegalkamulyan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia, kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono.

"Jasad korban atas mana Isha Alfian (16) pertama kali ditemukan Tim SAR Tegalkamulyan yang sedang menyisir dengan perahu katir sekitar pukul 13.00 WIB. Saat ditemukan, posisi korban terapung di laut," katanya di Cilacap, Sabtu.

Setelah berkoordinasi dengan potensi SAR lainnya termasuk Basarnas, kata dia, jasad korban selanjutnya dievakuasi ke Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap sebelum dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap untuk menjalani visum.

Dengan ditemukannya jenazah Isha Alfian, kata dia, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Pantai Kemiren dinyatakan berakhir dan seluruh potensi SAR yang terlibat telah kembali ke pangkalan masing-masing.

Seperti diwartakan, seorang remaja bernama Isha Alifan (16) bin Zakaria dilaporkan hilang akibat tenggelam di Pantai Kemiren, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, pada hari Kamis (4/7), sekitar pikul 16.00 WIB.

Peristiwa nahas tersebut terjadi saat korban bersama seorang rekannya, Akmal (14), sedang bermain sambil mandi di Pantai Kemiren, tiba-tiba datang gelombang tinggi yang langsung menyeret tubuh mereka.

Akibat kejadian tersebut, Isha Alfian hilang terseret gelombang sedangkan Akmal dapat menyelamatkan diri.

Basarnas Pos SAR Cilacap yang menerima informasi kejadian tersebut segera memberangkatkan tujuh personel Basarnas menuju lokasi kejadian untuk bergabung dengan potensi SAR lainnya guna menggelar operasi SAR.

Selain Basarnas Pos SAR Cilacap, operasi SAR tersebut melibatkan personel BPBD Kabupaten Cilacap, TNI/Polri, SAR Kemiren/Tegalkamulyan, dan potensi SAR lainnya.

Salah seorang personel BPBD Kabupaten Cilacap, Basuki Wibowo mengatakan berdasarkan informasi dari keluarga korban, Isha Alfian baru tiba di Cilacap sekitar empat hari sebelum peristiwa nahas itu terjadi dengan tujuan berlibur di rumah saudaranya, warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebon Manis Kecamatan, Cilacap Utara, Cilacap.

Akan tetapi sejak tiba di Cilacap, kata dia, korban yang selama ini tinggal di Ambon bersama kedua orang tuanya justru menginap di rumah teman-temannya.

Oleh karena itu, lanjut dia, saudara korban berusaha mencarinya ketika mengetahui Isha Alfian sedang berlibur di Cilacap.

"Korban beserta kedua orang tuanya sebelumnya memang tinggal di Cilacap, namun sejak satu tahun lalu mereka pindah ke Ambon. Dia datang ke Cilacap untuk berlibur di rumah saudaranya. Namun sejak tiba di Cilacap, dia tidak langsung ke rumah saudaranya melainkan menginap di rumah temannya hingga akhirnya terjadi peristiwa nahas ini," katanya.