Generasi muda Kotim diajak kembangkan pertanian

id Generasi muda Kotim diajak kembangkan pertanian,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Petani,Wakil Bupati,Taufiq Mukri,KTNA

Generasi muda Kotim diajak kembangkan pertanian

Tanaman brokoli tumbuh subur di Desa Eka Bahurui. Petani berhasil menanam berbagai jenis tanaman meski tanah mereka merupakan gambut tebal. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengajak generasi muda di daerah ini menggeluti dan mengembangkan pertanian karena potensinya masih cukup besar dan bisa diandalkan untuk menopang masa depan.

"Keberhasilan pembangunan pertanian secara berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh kesiapan generasi penerus yang harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan atau taruna tani yang berpotensi untuk mengembangkan kemampuannya," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Minggu.

Potensi pertanian di Kotawaringin Timur masih terbuka lebar. Masih banyaknya komoditas yang tergantung pasokan dari luar daerah seperti Pulau Jawa, menunjukkan permintaan produk pertanian masih sangat tinggi namun belum sepenuhnya mampu dipenuhi petani lokal.

Pemerintah daerah yakin sektor pertanian tetap bisa diandalkan untuk menopang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itulah berbagai jenis bantuan terus diberikan kepada petani agar bisa meningkatkan produksi.

Bertani juga jauh lebih mudah dibanding dulu karena kini memanfaatkan beragam teknologi pertanian yang dapat membantu kemudahan dalam bertani. Hal itu juga diharapkan membuat generasi muda tertarik menjadi petani.

Taufiq meminta seluruh petani terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian seiring meningkatnya kebutuhan pangan daerah maupun nasional. 

Petani di Kotawaringin Timur harus turut ambil bagian dalam menciptakan kemandirian pertanian demi mewujudkan kedaulatan pangan nasional, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah.

Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan perdesaan yang menjadikan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian desa.

Potensi lahan, tenaga kerja dan kekuatan ekonomi lokal perdesaan menjadi faktor utama pengembangan pertanian. Pembangunan pertanian tidak hanya bertumpu di desa, tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan sarana serta prasarana yang tidak saja berada di perdesaan.

"Perlu disusun sebuah kerangka dasar pembangunan pertanian yang kokoh dan tangguh sehingga pembangunan yang dilakukan akan didukung segenap komponen secara dinamis, ulet dan mampu mengoptimalkan sumber daya, modal, tenaga teknologi, sekaligus mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat," jelas Taufiq.

Disinggung tentang pelaksanaan Pekan Daerah XII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kalimantan Tengah di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang pada 8 hingga 12 Juli lalu, Taufiq mengaku bangga atas sukses ganda yang dicapai Kotawaringin Timur yakni sukses sebagai tuan rumah dan sukses menjadi juara umum.

Taufiq berharap KTNA lebih mandiri dan memiliki kemampuan berkomunikasi melalui berbagai media penyampaian informasi dan menjadi penghubung antara pemerintah dengan petani dalam kegiatan pembangunan pertanian.

KTNA juga harus memahami kebijakan pemerintahan dan pembangunan pertanian serta tanggap terhadap aspirasi petani dan nelayan anggota kelompok dan masyarakat pertanian lainnya. Juga perlu disusun rencana kerja kelompok sesuai dengan kepentingan petani nelayan dan kepentingan nasional.

KTNA diharapkan melakukan berbagai metode penyuluhan pertanian seperti temu wicara, temu lapangan dan berbagai materi lainnya. KTNA juga perlu bekerjasama dengan peneliti dan penyuluh pertanian serta memanfaatkan Balai Penyuluhan Pertanian sebagai sumber informasi dan markas kegiatan petani nelayan.

Sementara itu, berbagai lomba terkait teknologi pertanian bimbingan teknik dan pelatihan agribisnis serta kunjungan widya wisata turut mewarnai semaraknya kegiatan Pekan Daerah KTNA. Kegiatan tersebut memberikan ilmu dan pengalaman bagi peserta untuk dapat diimplementasikan di daerah masing-masing.

"Bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya masyarakat Desa Eka Bahurui dan sekitarnya, Peda KTNA membawa berkah tersendiri yakni berdampak pada peningkatan peredaran uang berkisar Rp400 juta dari transaksi stan pameran KTNA, sarana produksi pertanian, pasar rakyat serta warung kios di lingkungan Desa Eka Bahurui," demikian Taufiq.