Pemkab Barito Timur data pelaksanaan ritual adat

id Pemkab Barito Timur data pelaksanaan ritual adat,Wisata,Pariwisata,Bupati,Ampera ay mebas

Pemkab Barito Timur data pelaksanaan ritual adat

Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas memimpin rapat tentang aneka potensi obj​​​​​ek wisata yang ada di Kabupaten Barito Timur di Tamiang Layang, pekan lalu. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat mendata acara ritual adat yang dilaksanakan setiap tahun.

"Acara puncak Marabia, Brohong, Mia Miasa, Bontang, Abeh, Ijame dan lainnya perlu didata agar terjadwalkan dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa dijual kepada wisatawan baik mancanegara maupun lokal," kata Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Selasa.

Pendataan itu dimaksudkan untuk dijadikan pemikat wisata sekaligus melestarikan adat dan budaya Dayak Ma'anyan.

Menurut Ampera, wisatawan mancanegara pada umumnya melirik hal-hal yang unik dan langka serta memiliki nilai mistis. Semuanya itu ada pada ritual adat budaya Dayak yang ada di Kabupaten Barito Timur.

Salah satu objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan lokal asal Kalimantan Selatan yakni Makam Putri Mayang yang ada di Desa Jaar Kecamatan Dusun Timur.

"Salah satunya Makam Putri Mayang. Para pengunjung memiliki keyakinan menyampaikan nazar dan jika terkabul akan melakukan ziarah ke Makam Putri Mayang," katanya.

Makan Putri Mayang memiliki sejarah, nilai adat dan budaya yang belum dipublikasi secara maksimal. Untuk itu, perlu ada publikasi terkait adat dan budaya serta sejarah hingga ada di Desa Jaar Kecamatan Dusun Timur.

Ampera juga berharap objek wisata seperti Riam Kendong, Riam Kusing, Liang Kasali, Liang Ayah maupun objek wisata lainnya juga dikaji sejarahnya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Forty Rickyano mengatakan, pendataan acara ritual adat yang sudah dilaksanakan dan akan menjadi agenda yang dijadikan destinasi wisata.

"Pendataan sudah dilaksanakan dan pengambilan dokumentasi berupa foto dan video juga sudah dilaksanakan untuk diolah menjadi video pendek yang akan dipublikasikan ke media massa dan media sosial," katanya.

Menurut Forty, penayangan di media massa dan media sosial telah dilaksanakan sejak tahun 2017 lalu. Kedepannya, publikasi tentang ritual adat akan dilakukan secara besar-besaran dengan harapan Kabupaten Barito Timur menjadi destinasi wisata.