Bandara H Muhammad Sidik ditargetkan beroperasi tahun depan

id bandara h muhammad sidik barito utara,bandara baru barito utara beroperasi 2020,bandara beringin muara teweh,bupati barito utara h nadalsyah

Bandara H Muhammad Sidik ditargetkan beroperasi tahun depan

Bupati Barito Utara H Nadalsyah (tengah) menerima kunjungan Kepala Bandara Beringin Muara Teweh Jarot Nugroho (kedua kiri) didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra (Kedua kanan) dan Sekda H Jainal Abidin (kanan) serta Kepala Dinas Perhubungan setempat H Fery Kusmiadi di ruang kerja bupati di Muara Teweh, Jumat (26/7/2019). (FOTO ANTARA/Kasriadi)

Muara Teweh (ANTARA) - Pembangunan Bandar Udara H Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, ditargetkan mulai beroperasi pada 2020 mendatang. 

"Guna mendukung percepatan dan pembangunan tersebut pada pada 2019 ini Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan anggaran sebesar  Rp99 miliar untuk penyelesaian pekerjaan bandara," kata Kepala Bandara Beringin Muara Teweh Jarot Nugroho di Muara Teweh, Jumat.

Hal itu disampaikan Jarot usai bertemu Bupati Barito Utara H Nadalsyah di ruang kerja bupati untuk melaporkan perkembangan pembangunan bandara baru itu didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda H Jainal Abidin dan Kepala Dinas Perhubungan setempat H Fery Kusmiadi.

Menurut dia, dari anggaran yang di alokasikan tersebut, banyak pembangunan yang akan dibangun tahun ini yakni ada tiga item yang merupakan prioritas untuk dilakukan pembangunan.

"Dari tiga item tersebut yang saat ini sedang dikerjakan yakni pembangunan rekontruksi runway, halaman parkir dan rehab terminal, ini belum termasuk peralatan di dalamnya serta pembangunan fasilitas lainnya," katanya.

Dia mengatakan, untuk waktu pengerjaan tiga item tersebut yaitu satu tahun pekerjaan dengan target pada tahun depan bandara baru tersebut bisa berfungsi (fungsional) dan bisa di operasionalkan. Sementara untuk bandara baru ini, nantinya akan  di rencanakan mengunakan pesawat ATR-72.

"Diharapkan dengan beroperasinya bandara baru ini, nantinya selain mempersingkat dan mempermudah masyarakat keluar daerah, juga diharapkan agar para investor lebih tertarik lagi dan lebih banyak berinvestasi ke daerah ini," kata Jarot.

Bandara HM Sidik Muara Teweh dengan panjang landasan pacu 1.400 meter dan lebara 30 meter ini merupakan salah satu dari 15 pembangunan bandara baru sebagai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. 

Sementara Bupati Barito Utara H Nadalsyah menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendengarkan paparan dari PPTK Bandara terkait tentang fungsional bandara baru H Muhammad Sidik. Dan pada tahun ini mendapat kucuran dana sebesar Rp99 miliar dari pemerintah pusat.

Pada akhir 2018 lalu, Bupati Nadalsyah ada pertemuan (rapat) dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara dan dihadiri sekitar 30 bupati dan walikota yang saat itu hadir di Istana Negara.

"Pada rapat itu, saya langsung mengusulkan terkait pembangunan bandara baru H Muhammad Sidik ini. Dan saya jelaskan bahwa bandara ini sudah beberapa tahun belum selesai. Sebelum saya menjabat sebagai bupati hingga periode pertama masa jabatan juga belum selesai dan pada akhir 2018 titik terang fungsional bandara ini belum terlihat," kata Nadalsyah.

Nadalsyah mengatakan pada rapat itu Presiden RI langsung merespon apa yang telah kita sampaikan terkait dengan pembangunan bandara baru tersebut. 

"Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar  Rp99 miliar untuk penyelesaian pekerjaan Bandara Baru tersebut," ujarnya.

Dana sebesar Rp99 miliar itu akan berakhir dan harus terserap sampai akhir Desember 2019. Yang berarti bahwa bandara baru ini harus selesai pada akhir tahun ini dan fungsional pada tahun depan sudah bisa digunakan untuk penerbangan.

Untuk tahap awal, pemindahan penerbangan dari bandara Beringin ke Bandara baru. 

"Kita akan melakukan uji coba selama dua atau tiga bulan dengan pesawat yang ada saat ini yaitu Susi Air, apakah layak untuk digunakan untuk pesawat jenis ATR 42 dan ATS 72.Mudah-mudahan Bandara HM Sidik, tidak hanya sebagai bandara transit, tetapi menjadi bandara tujuan langsung  dengan pesawat berbadan besar seperti jenis Boeing dan Airbus," demikian Nadalsyah.