70 hot spot terpantau di Barito Selatan

id Pemkab barsel, pemerintah kabupaten, barito selatan, buntok, karhutla, kebakaran hutan, kebakaran lahan, damkar, tni, polri

70 hot spot terpantau di Barito Selatan

Tim karhutla memadamkan kebakaran di Malitin beberapa waktu lalu. (Foto Istimewa)

Buntok (ANTARA) - Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah sejak Mei-Juli 2019, ada sebanyak 70 titik panas (hot spot) terpantau.

Kepala BPBD Barsel Alip Suryala di Buntok, Selasa, mengatakan, hot spot yang terpantau tersebut masih belum menjadi titik api, karena lokasi terpantau di area terbuka dan diduga karena panas.

“70 hot spot yang terpantau ini bukan rujukan dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Karena rata-rata yang terpantau presentasenya berkisar 30,” kata Kepala BPBD Barsel Alip Suryala.

Ia menjelaskan, kalau presentasenya 45, itu berarti panas yang terpantau dari seng. Jika presentase 60 ke atas, itu berarti ada yang yang membakar atau terbakar.

Dari Mei-Juli 2019, lanjut dia, untuk wilayah Kecamatan Dusun Selatan ada tujuh titik karhutla, namun semuanya bisa ditangani dengan baik, sehingga luasan yang terbakar bisa ditekan menjadi seminim mungkin.

“Luasan  yang terbakar sedikit, hanya satu yang paling banyak luasannya, yaitu di daerah Malitin sekitar 6,23 hektare,” jelasnya.

Itu pun dikarenakan, lokasinya jauh masuk ke dalam hutan serta tidak ada informasi dari masyarakat. Meski demikian damkar menurunkan tiga mobil, serta dibantu suplai air dari perusahaan.

Ia menjelaskan, pihaknya merupakan pertama di Kalteng yang telah siap siaga melakukan penanganan bencana karhutla dan melibatkan semua elemen, baik TNI maupun Polri serta masyarakat, dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran.

“Karena lebih baik mencegah, daripada menangani yang sudah terjadi. Terlebih kita tahu bersama, karhutla menyebabkan banyak dampak negatif jika sudah terjadi,” ucapnya.

Dalam upaya pencegahan, lanjut dia, pihaknya sudah jauh-jauh hari melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat, serta setiap hari melakukan patroli ke daerah rawan terbakar.