Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sigit mengatakan segera mengatasi kekurangan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah kota setempat.
"Kekurangan dokter spesialis sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pelayanan yang dilakukan sehingga ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah," kujarnya di konfirmasi dari Palangka Raya, Rabu.
Keberadaan dokter spesialis yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan bagi masyarakat juga akan berpengaruh terhadap akreditasi rumah sakit.
Kelima formasi dokter spesialis tersebut yakni dokter spesialis anestesi, spesialis bedah, penyakit dalam, radiologi dan dokter spesialis anak.
Baca juga: Dokter gigi berjuang dari kursi roda hingga jadi pegawai negeri
"Selain itu jika dokter atau jenis layanan yang diberikan rumah sakit lengkap maka juga menjadi bagian promosi tersendiri. Masyarakat cenderung memilih pusat layanan kesehatan yang lebih lengkap," jelasnya.
Pernyataan itu diungkapkan politisi PDI Perjuangan itu saat dikonfirmasi terkait belum adanya dokter spesialis yang berstatus pegawai pemerintah Kota Palangka Raya.
Salah satu penyebab belum adanya dokter spesialis di RSUD Kota Palangka Raya itu akibat pada masa penerimaan CPNS 2018 tidak ada pelamar yang diduga karena batas maksimal usia pelamar 35 tahun.
"Untuk itu, kami meminta pemerintah kota melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Palangka Raya mencari solusi permasalahan tersebut," sebutnya.
Sementara itu, Plt Kepala BKPP Kota Palangka Raya, Mesliani Tarra mengatakan pihaknya terus berupaya agar kekosongan pegawai dokter spesialis di RSUD "Kota Cantik" segera terisi.
"Diantaranya ialah kembali mengusulkan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil untuk dokter spesialis. Selain itu juga mengusulkan program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) ," terangnya.
Baca juga: Tips dari dokter untuk kesehatan selama berpuasa
Baca juga: Dokter hewan diduga makar ditangkap polisi
Baca juga: Miris! Tiga dokter RSUD korupsi alat kesehatan divonis penjara
Berita Terkait
KPA catat HIV/AIDS di Kalteng capai 2.400 kasus
Rabu, 24 April 2024 19:40 Wib
Penjabat Sekda Palangka Raya diharapkan dapat optimalkan jalannya roda pemerintahan
Rabu, 24 April 2024 16:11 Wib
Tingkatkan sinergitas guna mengejar target penurunan stunting
Rabu, 24 April 2024 16:01 Wib
Disdik Palangka Raya-UMPR kerja sama vokasi guru pada pendampingan ABK
Rabu, 24 April 2024 16:00 Wib
Seksi Propam Polresta Palangka Raya awasi penerimaan calon anggota Polri
Rabu, 24 April 2024 15:59 Wib
Legislator ajak masyarakat gemar membaca buku
Rabu, 24 April 2024 15:09 Wib
Kanwil Kemenag: JCH Kalteng diberangkatkan 15 Mei
Rabu, 24 April 2024 14:57 Wib
PLN Kalselteng catat peningkatan konsumsi listrik selama siaga Lebaran
Rabu, 24 April 2024 14:54 Wib