Dinas Perhubungan Kotim imbau warga tidak membakar lahan

id Dinas Perhubungan Kotim imbau warga tidak membakar lahan,Fadlian Noor,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Karhutla

Dinas Perhubungan Kotim imbau warga tidak membakar lahan

Seorang pengendara menerobos asap kebakaran lahan di sisi Jalan Suprapto Selatan, Rabu (31/7/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat tidak membakar lahan karena dampaknya dapat merugikan banyak pihak.

"Kabut asap juga bisa membuat transportasi terganggu. Dampaknya nanti meluas dan bisa mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat dan perekonomian daerah," kata Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur H Fadlian Noor di Sampit, Rabu.

Kebakaran lahan makin marak di Kotawaringin Timur, tidak terkecuali di sekitar pusat Kota Sampit. Akibatnya, asap tipis mulai menyaput pusat kota ini, khususnya pada pagi dan malam hari.

Fadlian berharap masyarakat berpartisipasi mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan karena sulit jika hanya mengandalkan pemerintah dengan personelnya yang terbatas. Masyarakat harus ikut peduli dengan tidak membakar lahan dan segera memadamkan jika terjadi kebakaran lahan.

Kabut asap sangat parah pernah terjadi di Sampit pada 2015 lalu. Saat itu transportasi terganggu, bahkan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit sempat lumpuh total lantaran asap pekat mengganggu jarak pandang sehingga sangat rawan bagi penerbangan.

Dampaknya luas karena membuat aktivitas perekonomian terganggu karena distribusi barang dan jasa terhambat. Kondisi ini membawa kerugian besar bagi masyarakat dan daerah.

Kabut asap saat itu juga membuat pemerintah terpaksa meliburkan sekolah. Penderita infeksi saluran pernapasan juga meningkat tajam lantaran masyarakat terhirup asap bercampur debu kebakaran lahan.

Fadlian berharap kejadian itu tidak sampai terulang lagi. Untuk itulah dia ikut mengimbau dan mengetuk hati seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"Kebiasaan membersihkan lahan dengan cara dibakar harus dihentikan karena membawa dampak buruk bagi kita semua. Kita bersama-sama harus mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat agar tidak membakar lahan," ujar Fadlian.

Fadlian menyebutkan saat ini asap mulai mengganggu jarak pandang namun belum sampai mengganggu transportasi. Justru itulah dia mengajak seluruh masyarakat untuk mencegah agar kebakaran lahan dan kabut asap tidak sampai mengganggu transportasi dan perekonomian di daerah ini.