Masyarakat harus lakukan ini selama kabut asap

id asap palangka raya,.kebakaran hutan palangka raya,Pemkot Palangka Raya,Palangka Raya

Masyarakat harus lakukan ini selama kabut asap

Siswa di Kota Palangka Raya mengenakan masker di siang hari menindari dampak kabut asap yang menyelimuti kota setempat. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Sekali lagi bagi seluruh masyarakat terutama anak sekolah dan orang yang berpotensi tinggi ISPA untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah meminta warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan mengingat saat ini kabut asap terus melanda wilayah setempat.

"Sudah beberapa waktu ini udara kita diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan. Untuk itu masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak terlalu penting," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo, Rabu.

Menurut dia, saat ini terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan justru tidak baik bagi kesehatan terutama jika tidak menggunakan masker.

Baca juga: Polusi udara tidak hanya terjadi di luar ruangan

Ia juga mengimbau warga agar selalu menggunakan masker guna mengantisipasi kabut asap dan debu jalan yang beterbangan akibat kemarau.

Selain itu juga memperbanyak mengkonsumsi air putih, makan buah-buahan serta menerapkan pola hidup sehat suntuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi saluran pernapasan dan penyakit lainnya seperti diare.

Saat seperti ini potensi penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare cenderung lebih mudah menjangkit. Untuk itu, lanjut dia, semua harus diantisipasi.

"Sekali lagi bagi seluruh masyarakat terutama anak sekolah dan orang yang berpotensi tinggi ISPA untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Jika pun terpaksa maka harus menggunakan masker," katanya.

Pada Senin (5/8) lalu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya menyatakan Konsentrasi Partikulat (PM10) atau Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer) sempat tidak sehat.

Angka PM10 di hari itu yakni pada pukul 09.00-11.00 WIB menyentuh angka 154,29 miligram per meter kubik yang artinya masuk kategori tidak sehat.

Meski kategori PM10 masuk kategori tidak sehat juga bukan berarti udara di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini dinyatakan tidak sehat.

Selain PM10 indikator kesehatan udara juga dipengaruhi oleh unsur lain seperti Sulfur dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2), ozone (O3) dan nitrogen oksida (No2).

Baca juga: Terbatasnya jarak pandang di Palangka Raya karena kabut asap

Baca juga: Sebanyak 49 lahan terbakar sejak Jumat