Maksimalkan pemanfaatan lahan untuk pengembangan komoditas pertanian di Kalteng

id Pemprov kalteng, pemerintah provinsi, kalteng, kalimantan tengah, wagub, wakil gubernur, habib ismail, pertanian, perkebunan, hortikultura, kopi, lama

Maksimalkan pemanfaatan lahan untuk pengembangan komoditas pertanian di Kalteng

Ilustrasi-Salah satu kebun kopi di Desa Giyono, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendorong agar seluruh pemerintah kabupaten dan kota, mulai mengembangkan berbagai komoditas di bidang pertanian maupun perkebunan yang dinilai potensial.

"Untuk itu, pemerintah provinsi bersama kabupaten dan kota harus bersinergi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki untuk bisa mewujudkannya," kata Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail  bin Yahya di Palangka Raya, Kamis.

Kualitas SDM yang dimiliki sangatlah penting dan turut menentukan bisa atau tidaknya hal itu terwujud. Sehingga bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah, diharapkan tidak hanya berfokus kepada bantuan bibit dan peralatan, namun juga peningkatan pengetahuan maupun kemampuan masyarakat.

Habib menjelaskan, salah satu wilayah di Kalteng yang juga cukup potensial untuk dikembangkan, agar bisa menjadi lumbung pangan pertanian maupun perkebunan, yakni Lamandau. Sebab salah satu kabupaten pemekaran yang ada di Kalteng itu, memiliki cakupan tanah luas dan subur.

"Jadi jangan hanya kelapa sawit saja yang dikembangkan, namun juga komoditas lain yang potensial dan memiliki jangkauan pasar yang bagus," tuturnya.

Terkait hal itu, Bupati Lamandau Hendra Lesmana telah memberikan penjelasan kepada dirinya, bahwa saat ini mereka mulai melakukan pengembangan komoditas lain. Salah satunya adalah kopi, yakni di Desa Kahingai, Kecamatan Belantikan Raya dengan penyediaan lahan sekitar 500 hektare.

Hal itu senada dengan yang pernah disampaikan Menteri Pertanian RI Andi Arman Sulaiman, yakni pihaknya menyiapkan Kalimantan Tengah sebagai salah satu lumbung perkebunan maupun produk hortikultura bagi Indonesia, guna memperkuat ekspor yang selama ini didominasi oleh komoditas dari dua sektor tersebut.

Sebagai salah satu upaya mewujudkannya, pihaknya telah melakukan peluncuran program Benih Bermutu Perkebunan 500 juta batang (BUN 500) 2019-2024 di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya beberapa waktu lalu.

Melalui program itu, semua wilayah di Indonesia akan mendapatkan pembagian benih bermutu sesuai mekanisme yang telah ditentukan, termasuk Kalteng. Setiap tahunnya ada total sebanyak 100 juta batang yang dibagikan.

Andi menjelaskan, semua pihak tentu mengetahui bahwa ekspor Indonesia didominasi oleh sektor perkebunan dan hortikultura. Jika dipresentasekan, maka jumlahnya mencapai hingga 90 persen dari total keseluruhan.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengawalan dengan membangun sentra-sentra bibit berdasarkan keunggulan pada masing-masing daerah, seperti topografi wilayah, kultur dan lainnya yang mempengaruhi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemilihan benih bermutu juga dilakukan secara selektif dan menyesuaikan komoditas ekspor. Meliputi kopi, lada, pala, cengkeh, kakao, teh, jambu mede, karet, kelapa dalam serta tebu.