Warga Barut diimbau gunakan wadah daging kurban ramah lingkungan
Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengimbau pada panitia ibadah kurban baik masjid, langgar dan tempat pelaksanaan kurban lainnya mengurangi penggunaan kantong plastik untuk tempat daging kurban dan lainnya guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup di daerah ini.
"Kami imbau agar panitia mengemas daging pengganti kantong plastik dengan bahan yang ramah lingkungan diantaranya daun jati, besek bambu, besek daun kelapa dan bahan ramah lingkungan lainnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara (Barut) Suriawan Prihandi melalui Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Nailil Fasihah di Muara Teweh, Sabtu.
Dia menyosialisasikan sekaligus membagikan ratusan daun jati kepada tiga masjid sebagai sampel di Muara Teweh antara lain kepada panitia kurban Masjid Jami Abdurrahim Jalan Pangeran Antasari, Masjid Al Huda Jalan Semoga Indah dan Masjid Agung.
Pihaknya mengajak warga untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai (PSP), sebagai gantinya yang lebih ramah terhadap lingkungan dan kesehatan.
"Apalagi bahan baku bahan ramah lingkungan banyak didapat di daerah ini, seperti daun jati ini kami dapat di kawasan kebun jati milik warga di Wonorejo," katanya yang akrab dipanggil Nining ini.
Wadah daging ramah lingkungan tersebut mudah diuraikan dengan proses alamiah dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dia mengakui, untuk mengubah kebiasaan warga selama ini menggunakan kantong plastik untuk daging kurban cukup sulit, namun mulai tahun ini pihaknya berupaya mengajak masyarakat mengurangi pemakaian kantong plastik.
"Kami harapkan tahun depan panitia kurban secara bertahap mulai memakai bahan ramah lingkungan untuk tempat daging kurban, memang kalau pertama pasti masih belum biasa dan dinilai lambat tidak seperti mengguna kantong plastik," ujarnya.
"Kami imbau agar panitia mengemas daging pengganti kantong plastik dengan bahan yang ramah lingkungan diantaranya daun jati, besek bambu, besek daun kelapa dan bahan ramah lingkungan lainnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara (Barut) Suriawan Prihandi melalui Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Nailil Fasihah di Muara Teweh, Sabtu.
Dia menyosialisasikan sekaligus membagikan ratusan daun jati kepada tiga masjid sebagai sampel di Muara Teweh antara lain kepada panitia kurban Masjid Jami Abdurrahim Jalan Pangeran Antasari, Masjid Al Huda Jalan Semoga Indah dan Masjid Agung.
Pihaknya mengajak warga untuk tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai (PSP), sebagai gantinya yang lebih ramah terhadap lingkungan dan kesehatan.
"Apalagi bahan baku bahan ramah lingkungan banyak didapat di daerah ini, seperti daun jati ini kami dapat di kawasan kebun jati milik warga di Wonorejo," katanya yang akrab dipanggil Nining ini.
Wadah daging ramah lingkungan tersebut mudah diuraikan dengan proses alamiah dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Dia mengakui, untuk mengubah kebiasaan warga selama ini menggunakan kantong plastik untuk daging kurban cukup sulit, namun mulai tahun ini pihaknya berupaya mengajak masyarakat mengurangi pemakaian kantong plastik.
"Kami harapkan tahun depan panitia kurban secara bertahap mulai memakai bahan ramah lingkungan untuk tempat daging kurban, memang kalau pertama pasti masih belum biasa dan dinilai lambat tidak seperti mengguna kantong plastik," ujarnya.