Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah siap memasok air bersih ke desa-desa di kawasan pesisir yang dilanda kesulitan air bersih jika memang sudah sangat dibutuhkan.
"Pemerintah daerah pasti tidak akan membiarkan masyarakat menderita karena kesulitan mendapatkan air bersih. Kalau ada permintaan pasti dipasok, tapi sampai saat ini belum ada permintaan," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Rabu.
Kesulitan air bersih sering terjadi di kawasan selatan atau pesisir setiap musim kemarau seperti sekarang. Hal itu terjadi lantaran air sungai mulai payau akibat intrusi air laut, sedangkan danau dan sumur makin kering.
Kesulitan air bersih pernah terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Tiga kecamatan ini memang cukup dekat dengan laut, bahkan Kecamatan Teluk Sampit dan Pulau Hanaut merupakan kawasan pesisir pantai.
Saat terjadi kesulitan air bersih seperti 2015 lalu, pemerintah memasok air bersih dari Sampit menggunakan mobil tangki. Air bersih terus dipasok selama masyarakat masih membutuhkan hingga kondisi kembali normal saat memasuki musim hujan.
Halikinnor memastikan pemerintah daerah tidak akan membiarkan masyarakat menderita akibat kesulitan air bersih. Jika ada permintaan bantuan dari pemerintah kecamatan maka air bersih akan segera dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
"Kemarin saat berkunjung ke Desa Ujung Pandaran, saya sudah menginstruksikan kepada pemerintah desa yang desanya mengalami kesulitan air bersih untuk segera mengajukan permohonan bantuan sehingga bisa dibantu dengan mengirim air bersih dari PDAM. Tapi sampai saat ini belum ada permintaan, mungkin karena masih bisa diatasi," ujar Halikinnor.
Camat Teluk Sampit Juliansyah mengatakan, saat ini kekeringan melanda enam desa di kecamatan itu yakni Desa Parebok, Basawang, Regei Lestari, Kuin Permai, Lempuyang dan Ujung Pandaran.
Desa-desa itu sangat dekat dengan muara laut, bahkan Desa Ujung Pandaran langsung menghadap Laut Jawa. Kondisi seperti ini memang sering terjadi ketika kemarau terjadi.
Sumber air seperti sumur dan danau makin kering dan keruh, sementara sungai maupun sumber air lain yang tersisa mulai berasa asin akibat intrusi air laut yang masuk ke alur Sungai Mentaya.
"Saat ini warga memanfaatkan stok air hujan yang disimpan di penampungan. Kalau itu habis, warga harus mencari air bersih di desa lain atau membeli dari penjual air PDAM," kata Juliansyah.
Pasokan air bersih sangat berkaitan dengan kesehatan masyarakat karena penyakit diare, disentri dan lainnya rawan menyerang jika air yang dikonsumsi masyarakat terkontaminasi bibit penyakit.
