Warga Palangka Raya shalat istisqa memohon hujan segera turun

id shalat istisqa palangka raya,hujan palangka raya,karhutla palangka raya

Warga Palangka Raya shalat istisqa memohon hujan segera turun

Wali Kota Palangka Raya bersama warga kota melaksanakan salat Istisqa berjamaah di di halaman Kantor Wali Kota pada Kamis (15/8/2019) pagi. (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Warga Kota Palangka Raya di Provinsi Kalimantan Tengah pada Kamis pagi melaksanakan shalat istisqa untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan.

Pegawai negeri, aparat TNI dan Polri, warga dewasa, hingga anak-anak ikut melaksanakan shalat istisqa di halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya yang diliputi kabut asap pada pagi hari.

Sebagian orang mengenakan masker untuk menghindari dampak kabut asap saat melaksanakan shalat istisqa berjamaah, yang dipimpin oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Palangka Raya KH Zainal Arifin.

"Pagi ini kami dari pemerintah kota bersama para tokoh agama serta berbagai elemen masyarakat di Palangka Raya melaksanakan salat istisqa," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin usai melaksanakan shalat istisqa berjamaah.

Dia berharap hujan segera turun agar kebakaran yang melanda lahan dan kawasan hutan di wilayahnya cepat padam.

"Sehingga kabut asap tebal yang menyelimuti kota kita sejak beberapa waktu lalu menghilang atau minimal berkurang," kata Fairid.

Sementara itu, KH Mukhsin dalam ceramahnya mengajak jamaah untuk berintrospeksi diri, bertaubat kepada Allah serta tidak berputus asa dalam upaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Dia juga mengajak seluruh masyarakat turut aktif mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan serta menghentikan praktik membakar untuk membuka lahan.

"Karena pada dasarnya semua kejadian itu ialah kehendak Allah. Tetapi kita juga harus menyadari dan introspeksi karena penyebab kejadian itu bisa jadi karena akibat perilaku yang kita lakukan. Semoga harapan dan doa yang kita panjatkan pada pagi ini di kabulkan Allah SWT," katanya.

Kebakaran hutan dan lahan sampai sekarang masih terjadi di sebagian wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya dan kabut asap tebal masih menyelimuti ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu.